Mohon tunggu...
Andri Limka
Andri Limka Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang tertarik membaca, menulis, dan membagikannya kepada yang lain

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Sebuah Catatan dan Refleksi Olimpiade Tokyo 2020

22 Agustus 2021   07:40 Diperbarui: 22 Agustus 2021   09:33 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by olimpics.com

Olimpiade Tokyo 2020 telah berakhir 8 Agustus yang lalu. Namun kegembiraan yang dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia atas prestasi yang ditoreh para atlet belum kunjung usai.

Hal itu tampak dari beberapa media informasi dan media sosial yang masih memberitakan mengenai kehidupan para atlet pasca usainya olimpiade. Para atlet peraih medali kini disibukkan oleh berbagai permintaan wawancara dari berbagai media mengenai prestasi yang mereka raih.

Meski secara keseluruhan Indonesia berada di urutan ke-55 dengan total raihan medali 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu. Namun hal itu cukup membanggakan sebab Indonesia menduduki posisi terbaik ke-2 se-Asia Tenggara di bawah Filipina yang berada di urutan ke-50 dengan total raihan medali 1 emas, 2 perak, dan 1 perunggu.

Pantas menjadi catatan bahwa beberapa cabang olahraga populer yang sering menjadi tontonan masyarakat Indonesia (kecuali bulu tangkis) seperti sepak bola dan bola basket yang selalu diharapkan dapat meraih prestasi dalam ajang pertandingan antar negara malah hampir selalu jauh dari harapan.

Sedangkan cabang olahraga yang jarang dipertontonkan ke publik melalui siaran televisi seperti angkat besi malah berhasil menyumbang medali. Bahkan dapat dikatakan sangat membanggakan seperti yang ditunjukkan oleh Eko Yuli Irawan yang berhasil meraih medali dalam 4 gelaran olimpiade sejak 2008 di Beijing.

Pemerintah dalam hal ini harus terus memberi perhatian dan dukungan kepada cabang olahraga yang sering memberi medali untuk Indonesia dalam setiap ajang bergengsi seperti Olimpiade, Asian Games, atau SEA Games. 

Jelas saja itu semua untuk memacu para atlet agar terus menunjukkan prestasi dan menyadarkan mereka bahwa pemerintah selalu hadir dan peduli pada atlet yang membawa bahkan mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

Berkenaan dengan Olimpiade Tokyo 2020 yang lalu, 2 Agustus 2021 merupakan hari yang bersejarah bagi rakyat Indonesia, sebab Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil menyumbangkan medali emas untuk Indonesia melalui cabang bulutangkis dari sektor ganda putri usai mengalahkan pasangan China, Chen Qingchen/Jia Yifan. 

Sungguh di luar dugaan bahwa pasangan Indonesia dapat menang bila melihat track record pasangan China yang lebih sering memenangkan kejuaraan dan juga head to head kedua pasangan yang lebih mengunggulkan pasangan China.

Medali itu merupakan satu-satunya medali emas yang berhasil didapatkan oleh kontingen Indonesia dalam gelaran olimpiade kali ini. 

Prestasi tersebut juga semakin mengukuhkan bulutangkis sebagai cabang olahraga andalan Indonesia selain angkat besi yang selalu konsisten menyumbangkan medali dalam setiap gelaran olimpiade dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.

Secara khusus kebahagiaan juga lebih dirasakan oleh Greysia Polii yang pada akhirnya melengkapi koleksi medali emasnya dalam ajang olahraga antar negara. 

Sebelumnya ia sempat menyumbangkan medali emas Asian Games 2014 Incheon yang kala itu berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari. Sedangkan medali emas dalam ajang Sea Games 2019 Filipina ia dapatkan bersama Apriyani Rahayu.

Dari cabang angkat besi, sumbangan medali 1 perak dan 2 perunggu juga sangat membanggakan. Terlebih Olimpiade Tokyo 2020 ini merupakan ajang debutan bagi 2 atlet punyumbang medali yakni Widya Cantika Aisyah (19 tahun) dan Erwin Rahmat Abdullah (20 tahun). 

Melihat usia mereka yang masih sangat muda maka diharapkan mereka dapat menjadi penerus dan harapan bangsa untuk meraih lebih banyak medali dalam ajang olahraga antar negara ke depannya.

Cabang olahraga lain yang cukup membanggakan dalam gelaran olimpiade kali ini adalah panahan, dayung, lari, dan renang. Meski keempat cabang olahraga tersebut belum berhasil menyumbang medali, tetapi setidaknya masing-masing cabang tersebut telah membuktikan diri pada masyarakat Indonesia dan dunia bahwa mereka pantas dan layak untuk unjuk gigi dalam level internasional sekelas olimpiade. 

Selain itu juga memberi catatan kepada negara lain bahwa Indonesia siap bersaing dan menunjukkan prestasi dengan negara dalam gelaran olimpiade selanjutnya.

Bagi atlet-atlet yang diharapkan dapat memberi medali dalam olimpiade kali ini namun tidak dapat mereka wujudkan. Masyarakat Indonesia senantiasa mendukung para atlet yang telah berjuang dalam mengharumkan nama Indonesia meski pulang tanpa medali. 

Kegagalan kali ini tidak menghapus segala upaya dan keberhasilan yang telah mereka sumbangkan bagi Indonesia dalam ajang di luar olimpiade.

Selalu ingat untuk belajar dari kesalahan masa lampau dan selalu siap menyongsong masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun