Tak lama berselang, pesanan sudah terhidang dengan tampilan yang elegan. Dengan iringan musik yang lembut terasa sisi romantisme di cafe & bar ini. Sayang masih jomlo, jadi menikmati ksendirian karena penasaran dengan yang diminum 2 bulan lalu. “Pesanannya sudah keluar semua mas, selamat menikmati. By the way untuk special drink tanggal 12 di dua bulan lalu itu white wine mas, Pavillon Blanc du Chateau Margaux, kisaran harga 4,5 Juta per botol”. “Oke, thx mas” diriku menjawab dengan lugas, padahal hati bergemuruh dan bicara lantang dalam hati, “Busyet dah, gaji pegawai negeri sebulan juga blom nyampe, parah nich barang, untung aja dulu ditraktir, klo musti bayar khan berabe.” Akhirnya rasa penasaranpun terbayar meski harus rela duit seperempat juta untuk sepotong steak & avocado juice.
Semenjak itu si diriku berusaha menghindari yang namanya ‘Special drink’ di cafe & bar. Biarlah disebut kampungan, tapi bisa sangat bahagia dengan menyeruput bandrek panas atau kopi panas ditemani kulub hui boled (Ibu kukus; b.sunda) yang tentunya di saung yang alami berteman sepoi angin yang penuh kedamaian.
Edisi Romatismeadc/GajahEnam 090916