Mohon tunggu...
Lili Andriani
Lili Andriani Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

universitas islam negeri sumatera utara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Relasi Agama dan Sains

12 Agustus 2020   13:49 Diperbarui: 12 Agustus 2020   13:44 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Masa Kelam Peradaban Islam di Bidang Ilmu Agama dan Sains

Sepanjang sejarah yang kita ketahui, relasi agama dan sains keberadaan nya masih belum terlihat jelas seperti apa pastinya. Sampai pada hari ini masih terlihat pertentangan diantara keduanya. Banyak kita dapati ilmu kesehatan tidak sejalan dengan ilmu agama, begitu juga sebaliknya ilmu agama yang selalu dikaitkan dengan daya magis atau mitos.

Dalam peradaban Barat, kasus Socrates pada 15 Februari SM yang dihukum mati atas gagasannya yang dianggap meracuni generasi muda. Terlihat bahwa hukuman tersebut menjadi symbol kemenangan mitos atas ilmu pengetahuan. Pada masa ini gereja mendominasi tafsir kehidupan. Kemudian pada abad 18 Barat mendapat pencerahan dan bebas berpikir terhadap riset -- riset ilmiah. Dalam peradaban Timur juga memiliki pengalaman yang sama. Para ulama yang memberikan gagasan ilmiah serta menghubungkan antara ilmu alam dengan ilmu agama akan dimusuhkan dan di cap sebagai ajaran sesat.

Seperti misalnya Ibnu Katsir yang pernah dipersekusi oleh orang orang berbagai mazhab. Hingga rumahnya dilempari batu yang membentuk gundukan. Tidak hanyaitu, para filsuf yang dianggap sesat terus menerus dipersekusi sehingga kasus pembunuhan terjadi dimana mana.

Hal yang seharusnya tidak boleh kita lupakan adalah ketika Hulagu Khan dari Mongol yang menyerang Baghdad pada tahun 1258 dengan menghancurkan karya -- karya penting para filsuf serta membunuh mereka tanpa menyisahkan apapun.

Tersungkurnya Peradaban Islam di Masa Lalu

Pada saat Hulagu Khan menyerang Baghdad, mereka menghancurkan perpustakaan terbaik di Baghdad yaitu Baitul Hikmah yang menyebabkan peradaban islam tersungkur serta memutus mata rantai ilmu pengetahuan. Jatuhnya Baghdad tidak mempengaruhi semangat penulis muslim untuk tetap menulis agar islam tetap eksis pada masa itu. Seperti Abu Hamid al Ghazali dan Ibnu Taymiyah yang menulis buku berjudul Kebangkitan Islam seperti yang tersirat dalam kitab Ihya 'Ulumuddin.

Hingga pada akhirnya kejayaan peradaban islam di abad pertengahan, bidang ilmu agama dan sains mati suri karena dua karya yang ditulis oleh Abu Hamid al Ghazali dan Ibnu Taymiyah dianggap oleh penulis Barat sebagai suatu alat untuk menutup elan vitae islam dalam pengembangan ilmu dan filsafat.

Pertarungan antara rasionalitas dengan skriptualitas terus berlangsung dan dianggap dimenangkan oleh keduanya. Sehingga pintu ijtihad ditutup oleh para ahli di masa itu juga. Doktrinisasi terus menjarah sehingga islam dianggap sempurna dan tidak perlu ditafsirkan lagi.

Gegap gempita revolusi industri di Barat akhirnya menyadarkan islam bahwasannya telah tertinggal jauh. Hanya sedikit yang mengakui islam ikut berpartisipasi dalam mengembangkan sains dan teknologi. Bahkan di dunia pendidikan kita hanya dikenalkan kepada filsuf - filsuf Barat dan bagian terburuknya, zaman modern dengan segala kemajuan sains dan teknologi ini di katakan lahir dari filsuf Barat.

Saling Mendukung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun