Mohon tunggu...
Andri Setiawan
Andri Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Hewanitarian, Universitas Merbabu

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Google Bisa Meramal Masa Depan?

26 September 2015   11:25 Diperbarui: 14 Oktober 2015   13:36 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Tampilan Google Fortunetelling (Gambar: www.betagoogle.com)."][/caption]Jawabannya tidak. Google memang tidak bisa meramal masa depan. Namun, Google Fortunetelling memiliki jawaban lain atas pertanyaan-pertanyaan seputar masa depan. Google Fortunetelling dapat dibuka di www.betagoogle.com.

Di halaman depan Google Fortunetelling, kita akan diminta mengetikan pertanyaan tentang masa depan. Namun, pada kolom pencarian akan otomatis terisi sendiri dengan pertanyaan-pertanyaan seperti, "Di mana saya bisa menemukan tempat aman?", "Akankah saya kembali berkumpul dengan keluarga saya?", "Akankah manusia berhenti berperang?", dan "Adakah tempat yang akan menerima saya?".

Sebelum menekan enter, secara otomatis pula Google Fortunetelling akan masuk ke halaman dengan jawaban, "TENTU SAJA KAMI TIDAK BISA MEMPREDIKSI MASA DEPAN ANDA! Tapi 60 juta pengungsi setiap hari bertanya pada diri sendiri jika mereka memiliki masa depan. Jadi kami menggunakan situs-Google palsu untuk mendapatkan perhatian anda karena tampaknya anda tertarik pada masa depan anda sendiri. Silakan luangkan waktu untuk memikirkan masa depan mereka.”

[caption caption="Tampilan pesan Google Fortunetelling (Gambar: www.betagoogle.com)."]

[/caption]Google Fortunetelling sebenarnya bukan buatan Google. Situs ini dibuat oleh agen komunikasi kreatif BrainMedia yang berbasis di Belanda. BrainMedia juga bekerja sama dengan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) atau Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi. Proyek Google Fortunetelling ini dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran khalayak mengenai permasalahan pengungsi dan mengajak khalayak untuk menyumbang waktu atau uang dan menyebarkan berita mengenai permasalah pengungsi di Timur Tengah memasuki Eropa untuk berusaha menyelamatkan diri.

Tampilan situs ini sengaja dibuat sama seperti tampilan mesin pencarian Google agar menarik perhatian khalayak. Mesin pencari Google memang sudah sangat popular sebagai rujukan pertama seseorang mencari sesuatu. Sehingga dengan tampilan mirip Google, Google Fortunetelling berhasil menarik khalayak untuk menggunakannya.

Melvin L . De Fleur (dalam Effendy, 1986) mengungkapkan salah satu teori yang berhubungan dengan strategi komunikasi yaitu Individual Differences Theory. Individual Differences Theory menyatakan bahwa khalayak sebagai komunikan secara selektif psikologis memperhatikan suatu pesan komunikasi jika berkaitan dengan kepentingannya, sesuai sikap, kepercayaan, dan nilai-nilainya.

Awalnya orang benar-benar mengira situs Google Fortunetelling dapat meramal masa depan. Tentunya karna banyak orang yag tertarik untuk mengetahui masa depan mereka. Walaupun akhirnya pengunjung situs tau bahwa situs tersebut tidak bisa meramal masa depan namun mereka akan tetap di halaman situs. Hal ini dikarenakan pesan yang ada pada situs yang singkat dan tampilannya menyerupai seruan. Kalimat pertama juga menggunakan huruf besar sehingga menarik perhatian. Hal ini memungkinkan setiap orang untuk membacanya sebelum ingin menutup situs tersebut.

Pesan yang disampaikan sedikit banyak berkaitan dengan apa yang dicari pengunjung yakni masa depan. Namun, bukan masa depan pengunjung melainkan masa depan jutaan pengungsi yang membutuhkan bantuan. Pesan tersebut menarik simpati pengunjung dengan mengatakan bahwa banyak pengungsi yang memikirkan masa depan mereka. Masalah pengungsi tentunya bukan hanya masalah sepele atau masalah pribadi melainkan masalah kemanusiaan.

Disebelah kanan halaman juga terdapat sebuah bola kristal yang menunjukan jumlah pengungsi yang terus bertambah selama kita menghabiskan waktu di mesin pencarian tersebut. Hal ini semakin mempersuasi khalayak agar segera melakukan tindakan dengan berdonasi ataupun sekedar membagikan info ini kepada orang lain melalui media sosial.

Pemilik BrainMedia, Jort Boot seperti ditulis digiday.com mengatakan bahwa kampanye ini sangat sukses diseluruh dunia, orang peduli terhadap permasalahan ini dan mau berbagi serta menciptakan kesadaran diseluruh dunia.Hal ini tentunya tidak lepas dari strategi komunikasi yang digunakan BrainMedia sendiri. Cara unik ini terbukti efektif mempersuasi khalayak dibandingkan menggunakan cara-cara konvensional.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun