Konten adalah bagian penting yang tidak boleh dipisahkan begitu saja dalam strategi digital marketing. Terlebih lagi jika strategi digital marketing yang dijalankan adalah strategi SEO marketing. Sebuah taktik di mana website bisnis mengalami proses optimasi lengkap secara berkala dan sistematis, demi dapat memenuhi beberapa Key Performance Indicator penting, salah satunya adalah organic traffic.
SEO adalah kependekan dari Search Engine Optimization. Sebuah teknik optimasi website agar dapat ranking di urutan teratas halaman pertama hasil pencarian search engine, terutama search engine terpopuler di dunia yakni Google. Ada banyak metode SEO penting yang harus kita pelajari dan kuasai jika ingin menikmati berbagai manfaat SEO. 4 di antaranya adalah On Page SEO, Off Page SEO, Local SEO dan juga Technical SEO.
Baca Juga:Â Tips dan Trik SEO Tahun 2025, yang Wajib Pemula Ketahui!
Teruntuk pemula, disarankan untuk lebih banyak menjalankan metode On Page SEO terlebih dahulu. On Page SEO sendiri adalah metode SEO yang seluruh langkah-langkahnya dilakukan pada website utama. Ada banyak teknik populer di dalam metode SEO satu ini. Yang paling populer tentu saja adalah teknik produksi konten website berkualitas tinggi. Konten website yang dimaksud sendiri bisa berupa artikel atau juga halaman promosi/produk.
Tapi, yang paling umum tentu saja adalah konten artikel. Nah, untuk membuat konten artikel website yang berkualitas tinggi sendiri, kita bisa menggunakan berbagai jenis teknik. Salah satunya adalah teknik skyscraper content. Apa itu teknik skyscraper content?. Apa saja manfaatnya, dan apakah seluruh jenis konten artikel cocok diterapkan teknik ini?.Â
Mimin akan menjelaskannya lengkap di dalam artikel ini. Jadi, silahkan simak baik-baik ya!.
Apa itu Teknik Skyscraper Content?
Teknik skyscraper content, adalah teknik produksi konten website berkualitas yang dipopulerkan oleh Brian Dean, salah satu SEO marketers ternama dunia. Sesuai dengan namanya, teknik ini fokus untuk menghasilkan konten website yang dapat mencapai "puncak gedung tertinggi". Ya, teknik ini fokus untuk menghasilkan konten yang lebih menarik, lebih dalam dan lebih lengkap dari konten sejenis yang sudah ada sebelumnya.
Manfaat Teknik Skyscraper Content
Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari teknik produksi konten satu ini. 3 di antaranya adalah;
- Peluang untuk konten website bisa ranking dan performanya jauh lebih baik dari konten sejenis yang sudah ada di SERP (Search Engine Results Page) terbuka lebar.
- Memberikan pengalaman membaca konten yang lebih baik untuk target audience. Mereka bisa mendapatkan informasi yang lebih lengkap dari konten Anda.
- Konten lengkap Anda ini, memiliki peluang besar dapatkan backlink gratis dari konten-konten lain yang niche atau temanya sejenis. Backlink gratis yang didapatkan ini, biasanya terjadi karena konten Anda layak menjadi sumber referensi yang tepercaya.
- Memberikan website dwell time yang jauh lebih maksimal, hal ini tentu akan berimbas pada menurunnya bounce rate yang didapatkan.
Cara Menjalankan Teknik Skyscraper Content
Setelah Anda mengetahui tentang apa itu teknik skyscraper content beserta dengan manfaatnya, Anda pastinya tergiur untuk segera menerapkannya. Untuk menjalankan teknik ini sendiri, sebenarnya tidak sulit-sulit amat. Metodenya hampir mirip dengan teknik produksi klasik, Amati Tiru dan Modifikasi, hanya saja skyscraper content melibatkan proses analisis dan produksi kata yang jauh lebih banyak.
Berikut ini adalah beberapa tips dan trik menjalankan teknik skyscraper content, dimulai dari;
- Menemukan konten kompetitor terlebih dahulu. Catat dengan baik jumlah kata, paragraf, subheading yang digunakan kompetitor pada konten tersebut. Perhatikan baik-baik keyword konten kompetitor di SERP.
- Jangan lupa juga untuk lakukan analisis backlink pada konten tersebut. Cari tahu apakah konten tersebut mendapatkan backlink dari web tertentu atau tidak. Untuk ini, Anda bisa mengandalkan tools SEO premium, yakni SEMrush.
- Baca ulang konten kompetitor tersebut, lalu rumuskan kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya.
- Mulailah proses pembuatan konten. Pastikan konten yang akan Anda buat ini, memiliki jumlah kata, paragraf, subheading yang jauh lebih banyak. Ingat untuk jangan terlalu fokus pada kuantitas, tapi juga fokus pada kualitas yang ada. Pastikan kelemahan konten kompetitor sebelumnya, berhasil ditutupi dengan konten baru Anda.
- Dapatkan backlink untuk konten sudah Anda buat. Pastikan Anda mendapatkan backlink dari website lain yang jauh lebih kredibel dari backlink konten kompetitor.
- Tambahkan elemen multimedia lainnya di dalam konten, semisal gambar atau video yang menarik serta relevan.
Kapan Teknik Skyscraper Dapat Dijalankan?
Kapan teknik ini bisa Anda jalankan?. Perlu diketahui bahwa teknik ini dapat Anda jalankan untuk berbagai jenis konten, seperti;
- Konten panduan.
- Konten perbandingan.
- Konten panduan fundamental.
- Listicle.
- Review.
- FAQÂ konten.
- Template.
Dan lain sebagainya.
Hampir tidak ada batasan tertentu di jenis konten apakah teknik ini bisa diterapkan. Lalu, apakah ini artinya teknik ini bisa diterapkan kapan saja dan konsisten?. Jawabannya adalah menyesuaikan kebutuhan konten itu sendiri. Jika konten tertentu Anda rasa butuh penjelasan lebih panjang dan mendalam, maka teknik ini bisa diterapkan.
Tapi, apabila konten tersebut tidak memerlukan penjelasan lebih panjang dan juga mendalam, alias tergolong ke dalam jenis konten to the point, ada baiknya untuk tidak menjalankan teknik ini. Pelajari dengan baik search intent keyword konten tertarget.
Inilah penjelasan lengkap tentang kapan kita harus menggunakan teknik skycraping content. Semoga bermanfaat ya!.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI