Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Terkuak, Alasan Sebenarnya di Balik Foto "Tutup Mulut" Para Pemain Timnas Jerman

2 Desember 2022   10:00 Diperbarui: 2 Desember 2022   10:11 2258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi tutup mulut para pemain Timnas Jerman di Piala Dunia 2022 (sumber: republika.co.id)

Piala Dunia 2022 Qatar mungkin adalah mimpi buruk bagi Timnas Jerman. Skuad berjuluk Der Panzer tersebut dipastikan tersingkir dari Piala Dunia 2022 pada babak fase grup, usai hanya berhasil mengoleksi 4 poin dari 3 pertandingan.

Jerman yang berada dalam grup E bersama Spanyol, Jepang, dan Kosta Rika dibuat tidak berdaya pada pertandingan perdana mereka.

Jerman yang digadang-gadang akan menjadi juara pada Piala Dunia 2022 Qatar malah harus takluk 2-1 oleh Jepang yang notabene tidak diunggulkan dan kerap kali menjadi kuda hitam.

Tidak berhenti sampai disitu, Timnas Jerman kembali tersendat pada laga kedua ketika melawan musuh bebuyutannya, Spanyol. Thomas Muller cs ditahan imbang 1-1 oleh La Fuja Roha.

Dua hasil minor tersebut agaknya menunjukan bahwa langkah Jerman akan kesulitan untuk menuju babak 16 besar, dan dini hari tadi puncaknya, ketika Jerman bertemu Kosta Rika, Jumat (02/12/22).

Meski berhasil menang telak 4-2 atas Kosta Rika, Jerman tetap tersingkir dari Piala Dunia usai kalah selisih gol dari Spanyol yang dalam waktu bersamaan juga bertanding melawan Jepang.

Spanyol kalah 2-1 dari Jepang, namun Morata cs tetap berhak melaju ke babak 16 besar berstatus sebagai runner-up grup E, unggul selisih 3 gol dari Jerman yang berada di posisi 3 dengan sama-sama mengoleksi 4 poin dari 3 pertandingan.

Alih-alih mendapat suport dari para fans, Jerman malah dihujat dan ditertawakan karena kekalahannya tersebut. Hal tersebut bermula sebelum pertandingan perdananya melawan Jepang, Rabu (23/11/22) lalu.

Saat itu Federasi Sepakbola dan Timnas Jerman
dengan terang-terangan menentang kebijakan pemerintah Qatar tentang pembatasan golongan LGBT.

"Melarang kami memakai ban kapten itu (OneLove) seperti membungkam kami," cuit DFB Team pada laman twitternya, Rabu (23/11/22) lalu.

Tidak berhenti disitu, para pemain Timnas Jerman bahkan melakukan sesi foto sebelum pertandingan melawan Jepang dengan gestur menutup mulut. Sontak hal tersebut memantik emosi negara-negara mayoritas berpenduduk muslim, khususnya Qatar selaku tuan rumah Piala Dunia 2022.

"Ketika Latin dan Barat bicara soal Hak Asasi Manusia, padahal mereka sendiri yang tidak bisa menghargai budaya negara lain," cuit dalam twitter menentang.

Banyak warganet yang bertanya-tanya, apa yang dipikirkan oleh Antoni Rudiger, Jamal Musiala, dan Iikay Gundogan, mereka adalah pemain muslim namun malah melakukan hal tersebut sebagai bentuk pembelaan terhadap golongan LGBT.

Setelah Jerman tersingkir, ternyata baru terkuak fakta baru terkait aksi pemain Timnas Jerman foto "tutup mulut" tersebut. Dimana sesaat sebelum pertandingan dan sesi foto tersebut, sempat terjadi pertengkaran dan membuat tensi memanas antara para pemain Jerman, sebab Ikay Gundogan dan Antonio Rudiger sempat menolak untuk foto "tutup mulut" sebagai bentuk protes terhadap aturan Qatar.

Pada akhirnya Gundogan dan Rudiger kalah suara, sehingga mereka berdua mau tidak mau harus mengalah, sementara itu, Jamal Musiala yang masih muda memilih diam dan ingin fokus bermain, dan menuruti apa kata para pemain lain.

"Ada sejumlah pemain yang marah kepada FIFA karena dadakan melarang ban kapten One Love. Mereka yan kesal tetap menunjukan aksinya. Kami akhirnya diskusi sebagai tim dan terpilihlah gestur tutup mulut sebagai bentuk protes kepada FIFA," ujar Gundogan dikutip dari wawancara Sport1, Selasa (29/11/22) lalu.

"Untuk melakukan sesuatu bersama, maka dilakukan seluruh tim," tegasnya.

Ikay Gundogan sendiri tidak bermaksud menghina atau tidak menghormati aturan pemerintah Qatar, sebab ia sendiri merupakan seorang muslim dan sangat senang bisa bermain di Qatar sebagai sesama muslim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun