"Ketika Latin dan Barat bicara soal Hak Asasi Manusia, padahal mereka sendiri yang tidak bisa menghargai budaya negara lain," cuit dalam twitter menentang.
Banyak warganet yang bertanya-tanya, apa yang dipikirkan oleh Antoni Rudiger, Jamal Musiala, dan Iikay Gundogan, mereka adalah pemain muslim namun malah melakukan hal tersebut sebagai bentuk pembelaan terhadap golongan LGBT.
Setelah Jerman tersingkir, ternyata baru terkuak fakta baru terkait aksi pemain Timnas Jerman foto "tutup mulut" tersebut. Dimana sesaat sebelum pertandingan dan sesi foto tersebut, sempat terjadi pertengkaran dan membuat tensi memanas antara para pemain Jerman, sebab Ikay Gundogan dan Antonio Rudiger sempat menolak untuk foto "tutup mulut" sebagai bentuk protes terhadap aturan Qatar.
Pada akhirnya Gundogan dan Rudiger kalah suara, sehingga mereka berdua mau tidak mau harus mengalah, sementara itu, Jamal Musiala yang masih muda memilih diam dan ingin fokus bermain, dan menuruti apa kata para pemain lain.
"Ada sejumlah pemain yang marah kepada FIFA karena dadakan melarang ban kapten One Love. Mereka yan kesal tetap menunjukan aksinya. Kami akhirnya diskusi sebagai tim dan terpilihlah gestur tutup mulut sebagai bentuk protes kepada FIFA," ujar Gundogan dikutip dari wawancara Sport1, Selasa (29/11/22) lalu.
"Untuk melakukan sesuatu bersama, maka dilakukan seluruh tim," tegasnya.
Ikay Gundogan sendiri tidak bermaksud menghina atau tidak menghormati aturan pemerintah Qatar, sebab ia sendiri merupakan seorang muslim dan sangat senang bisa bermain di Qatar sebagai sesama muslim.