Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Buaya Riska dan Pak Ambo

30 April 2021   15:15 Diperbarui: 30 April 2021   17:29 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum lama ini, tepatnya pada awal tahun 2020, kita dihebohkan dengan video seorang laki - laki tua sedang memberi makan seekor buaya muara yang cukup besar dengan jarak yang begitu dekat. Tampak dari unggahan video tersebut, laki-laki tua itu seakan tidak takut bila sewaktu-waktu diterkam oleh sang buaya. Mereka tampak begitu dekat, terlebih sang buaya terlihat menurut.

Video viral tersebut pun menuai komentar dari berbagai warganet. Mereka seolah kagum dengan kedekatan pak tua ini dengan sang buaya, selayaknya sahabat. Hal tersebut tidak lepas dari anggapan masyarakat bahwa buaya muara dikenal adalah sosok hewan yang ganas dan agresif, bahkan tidak ragu memakan manusia.

Diketahui, nama bapak tua tersebut yaitu Pak Ambo(57), beliau tinggal di Desa Guntung, Bontang Utara, Kalimantan Timur. Pertemuan mereka ber awal dari kejadian 15 tahun yang lalu, Pak Ambo yang profesi sehari-harinya bekerja menjadi nelayan, waktu itu hendak mencari ikan disepanjang sungai bersama temannya menggunakan sampan kecil. Tak terduga, ada buaya sepanjang 1 meter hendak mendekati perahu Pak Ambo. Beliau pun sebisa mungkin menjauhkan perahunya dari jangkauan buaya tersebut. Namun buaya itu tetap mendekat.

Kejadian tersebut terulang beberapa kali. Akhirnya Pak Ambo memberanikan diri untuk mendekati buaya tersebut dengan rasa gelisah. Namun tak disangka, buaya tersebut tidak menyerang Pak Ambo, malah terlihat bersikap manja pada Pak Ambo dengan menciumi tangan Pak Ambo. Sejak saat itu, Pak Ambo mulai berteman akrab dengan buaya tersebut. Pak Ambo pun memberi nama Putri Riska pada sang buaya. Nama ini diberikan bermula saat istri Pak Ambo bermimpi bahwa buaya itu bilang namanya Riska. "Ibunya yang mimpi, dia bilang namaku Riska" kata Pak Ambo

Pak Ambo terlihat semakin akrab dengan Riska dan menganggap seperti anaknya sendiri. Setelah 15 tahun berlalu, kini buaya Riska telah berusia 23 tahun dan berukuran 4 meter. Setiap sore Pak Ambo menyisiri sepanjang Sungai Guntung untuk memberi makan Riska. Seringkali warga ikut membantu Pak Ambo memberi makan Riska. Buaya ini terkenal ramah dan tidak pernah menyakiti manusia sekalipun didekati oleh orang banyak.

Ada kalanya Pak Ambo pergi merantau ke Samarinda untuk mencari pekerjaan, menurut penuturan warga, selepas kepergian Pak Ambo, buaya Riska selalu tampak mondar-mandir seperti kebingungan. Pak Ambo pun akhir pulang kembali. Buaya Riska tampak begitu senang dengan kembalinya Pak Ambo dengan bersikap manja kepada beliau saat diberi makan dengan mengelus tangan Pak Ambo menggunakan moncongnya.


Kehidupan Pak Ambo dan buaya Riska dapat kalian lihat di channel youtube mereka fitriyani RISKA. Sampai saat ini, sudah banyak sekali pengunjung yang datang ke Sungai Guntung untuk melihat keberadaan buaya Riska. Mulai dari orang biasa, aparat setempat, sampai youtuber pun datang untuk sekedar mengabadikan moment kebersamaan Pak Ambo dan buaya Riska.

Di sini kita bisa lihat, buaya yang terkenal akan keganasannya ternyata memiliki sisi persahabatan. Entah apa yang bisa membuatnya seperti ini. Hanya Tuhan yang tau.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun