Mohon tunggu...
Andri Pratama Saputra
Andri Pratama Saputra Mohon Tunggu... Bankir - Seorang yang ingin selalu belajar dan saling berbagi pengetahuan

Seorang yang ingin selalu belajar dan saling berbagi pengetahuan #RI #BudayaReview

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Scarring Effect: Si Hantu dalam Pemulihan

12 September 2022   15:51 Diperbarui: 12 September 2022   16:00 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: satujam.com

Coronavirus adalah satu penyakit baru yang ada di muka dunia yang berasal dari virus SARS-Covid 19. Virus ini pertama kali mulai menjangkiti di Wuhan pada Desember 2019. Sejak saat itu covid mulai menjadi ancaman dunia termasuk di Indonesia. Dapat dikatakan kini adalah eranya Covid 19 yang merupakan tantangan dunia. Seiring berjalannya waktu, covid mulai menjadi hal yang menakutkan termasuk di Indonesia.

Indonesia pertama kali terjangkit virus mematikan ini pada tanggal 2 Maret 2020 yaitu ibu berusia 64 tahun dan anaknya berusia 31 tahun yang terjangkit setelah bertemu dengan warga Jepang. Seiring berjalannya waktu, virus mulai menyebar dan mematikan bahkan satu bulan sejak kejadian tersebut yaitu per April 2020 kasus aktif di Indonesia mencapai 8.882 kasus dan menyebabkan beberapa dampak salah satunya dalam sektor keuangan.

Pada sektor keuangan, pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan, berikut data pertumbuhan ekonomi di Indonesia:

   Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia 4 Tahun Terakhir

2019

2020

2021 TW IV

2022 TW II

5,06

2,97

5,02

5,44

      Sumber: diolah dari bps.go.id

Dari data di atas, dapat kita lihat penurunan pertumbuhan ekonomi pada awal Covid di tahun 2020 menjadi 2,97 yoy dan bangkit kembali menjadi 5,44 yoy pada 2022 TW II. Pertumbuhan ekonomi sempat melemah setelah adanya covid-19, selain itu hal tersebut berdampak terhadap peredaran uang di Indonesia, berikut datanya:

  Inflasi di Indonesia 4 Tahun Terakhir

2019

2020

2021 TW IV

2,72

1,68

1,87

     Sumber: diolah dari bi.go.id

Dari data di atas, dapat kita perhatikan adanya penurunan angka inflasi di Indonesia, hal ini mengindikasikan perputaran uang di Indonesia sempat melemah yang salah satunya disebabkan adanya indikasi scarring effect.

Scarring effect merupakan suatu kondisi masyarakat khawatir untuk menginvestasikan atau membelanjakan uangnya sebagai dampak dari kondisi tertentu dan mengakibatkan sisi permintaan barang/jasa menjadi menurun atau diluar perkiraan. Bayangkan jika hantu scarring effect ini terus berlanjut maka akan mengakibatkan penurunan Product Domestic Bruto yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Masalah tersebut merupakan permasalahan kita bersama, lembaga keuangan saling membahu untuk mengurangi scarring ini dan telah dibawa ke dalam agenda G20. Berikut langkah dari lembaga keuangan di Indonesia:

  • Kebijakan restrukturisasi pembiayaan dan kredit oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memicu kemudahan masyarakat dalam mengajukan kredit dan pembiayaan;
  • Relaksasi denda keterlambatan pembayaran premi penjaminan perbankan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), hal tersebut memberikan kemudahan dalam menggunakan jasa perbankan;
  • Agenda G20 berusaha mendorong perusahaan menata ulang kerangka bisnis, struktur keuangan, dan Manajemen agar tidak rigid dan fleksibel;
  • Agenda G20 yang mendorong realokasi modal dan investasi guna meningkatkan produktivitas.
  • Agenda G20 mendorong penguatan sistem kesehatan.
  • Agenda G20 dengan pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan pengetahuan digital masyarakat serta inklusi pembayaran digital kepada UMKM untuk memudahkan masyarakat dalam bertransaksi;
  • Bank Indonesia terus menguatkan komunikasi kebijakan kepada masyarakat agar meningkatkan ekspektasi masyarakat dalam membelanjakan dan menginvestasikan uang.
  • Bank Indonesia terus melakukan bersinergi kebijakan moneter dan fiskal serta transformasi digital.

Semoga kedepannya scaring effect dapat diminimalkan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus bertumbuh, optimis!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun