Sikapnya tanpa kompromi terhadap setiap upaya pencitraan para aktor politik yang masuk dalam periskop pengamatannya.
Saya sendiri kerap mesti menuntunnya saat naik-turun tangga ruang diskusi kita. Dalam dalam kesempatan pendek sepanjang tangga ia selalu memberi nasihat, "...harus Dre menulis, sampaikan pemikiranmu, waktu menulis kamu berpikir!"
Pagi hari, Kamis 25 Maret 2021, datang berita: Arbi Sanit meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dalam usia 81 tahun.
Tercenung, momen-momen perjumpaan dengan beliau seperti diputar kembali.
Mengiringi memori itu, sambil menulis, saya teringat sajak yang ditulis W.S. Rendra berjudul 'Hai, Kamu!' (Potret Pembangunan Dalam Puisi, 1978).
Rendra bilang begini:
"Luka-luka di dalam lembaga,
intaian keangkuhan kekerdilan jiwa,
noda di dalam pergaulan antar manusia,
duduk di dalam kemacetan angan-angan.
Aku berontak dengan memandang cakrawala."