Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pilkada Serentak 2020, Mencegah yang Terburuk Berkuasa!

4 Desember 2020   15:06 Diperbarui: 4 Desember 2020   15:40 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pilkada Serentak 2020, Mencegah yang Terburuk Berkuasa!

Oleh: Andre Vincent Wenas

Tahukah kita bahwa sesungguhnya titik paling sensitif dalam perbincangan suatu pemerintahan adalah soal uang, soal anggaran, soal fulus.

Tapi justru soal uang, soal anggaran inilah yang paling sering (bahkan selalu) dihindari untuk jadi wacana publik saat mereka berkampanye. Mengapa?

Padahal dokumen anggaran (APBD) adalah suatu dokumen moral! Rancangan serta pengelolaan (manajemen) anggaran itu mencerminkan karakter suatu pemerintahan.

Akan dengan sangat mudah rakyat menilai apakah suatu pemerintahan itu jujur, berintegritas dan sungguh memprioritaskan kepentingan rakyat dari caranya menyajikan serta mengelola anggaran daerahnya.

Pertanyaan penting, menjelang pilkada 2020 sebentar lagi, 9 Desember 2020, adakah paslon (entah petahana maupun penantang) yang dengan tegas dan gamblang mengangkat isu (program) transparansi anggaran sebagai janji atau kontrak politiknya?

Jika tidak ada, maka sederhana saja kita mengatakan bahwa pilihan-pilihan yang ada dalam Pilkada Serentak 2020 ini adalah pilihan 'minus-malum'. Yaitu kondisi dimana rakyat berada dalam situasi untuk memilih yang paling sedikit buruknya diantara pilihan lain yang jauh lebih buruk.

Sehingga betul bahwa tugas politik kita dalam pilkada nanti adalah: bukan untuk memilih yang terbaik, tapi demi mencegah yang terburuk untuk berkuasa! Apa boleh buat, itulah pilihan 'minus-malum'.

Sementara kita merenung-renung soal mana paslon yang paling sedikit buruknya diantara pilihan lain yang jauh lebih buruk itu, dari kejauhan terdengar sayup-sayup penyanyi rock Nicky Astria menghentak-hentak dengan lagunya yang terkenal, judulnya: 'Uang' (ciptaan; Ian Antono):

"Tak pandang di mana saja / di seluruh dunia ini...uh / Tak habis orang bicara /  tak henti orang berdiskusi / uh...uh...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun