Tega pula mengorbankan anak-anak muda lugu dan blo'on yang tergabung dalam Gerakan Anarko Sindikalis. Ini anak-anak muda jablay (kurang kasih sayang keluarga) yang sedang mengalami disorientasi hidup sosial.
Kembali ke soal Pro-Bisnis. Padahal apa salahnya kalau pro bisnis itu pro bisnisnya UMKM, yaitu rakyat kecil dan kelas menengah? Ini demi ekonomi kerakyatan kok, memihak bisnisnya wong cilik.
Bukankah para pelaku bisnis UMKM ini jauh lebih terhormat dibanding para Calo Buruh? Dibanding para politisi busuk pengincar dana CSR? Dibanding Sang Bandar Demo yang haus kekuasaan?
Sehingga singkat cerita, segala protes dan perlawanan terhadap Omnibus Law Cipta Kerja ini adalah semata-mata gerakan penyelamatan kepentingan egosentrik. Kepentingannya sekelompok mafia ekonomi dan mafia buruh (calo) yang bersimbiose mutualis dengan Sang Bandar Demo yang haus kekuasaan serta partainya yang sudah gurem dan bakal semakin tenggelam itu.
Buruh Indonesia bersatulah, sikat mereka semua yang selama ini menunggangi kalian!
Indonesia maju.
09/10/2020
*Andre Vincent Wenas*, Sekjen 'Kawal Indonesia'.