Mohon tunggu...
Andre Vincent Wenas
Andre Vincent Wenas Mohon Tunggu... Konsultan - Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pelintas Alam | Kolomnis | Ekonomi | Politik | Filsafat | Kuliner

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dukung BUMN untuk Tidak PHK tapi Efisiensi atau Mati!

5 April 2020   18:17 Diperbarui: 5 April 2020   18:23 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: finance.detik.com

Kemarin Menteri BUMN Erick Thohir sudah melansir solusinya. Demi menjamin tak adanya PHK (hantu paling menakutkan bagi karyawan), maka Kementerian BUMN akan memangkas anak hingga cucu perusahaan di lingkungan BUMN. Ini strategi efisiensi. Tepat sekali!

Katanya pemerintah sedang mengurangi jumlah BUMN, anak hingga cucu usahanya. Dari 142 BUMN dan 800 anak cucu usaha, dipastikan akan dikonsolidasikan 70%. Tinggal kita menunggu kabar dari BUMD yang jumlahnya kemungkinan lebih banyak lagi. Pemborosannya juga mungkin jauh lebih banyak lagi, hanya saja belum terpantau publik secara intensif.

Setelah melakukan mapping (pemetaan) masalah dan penggolongan (clustering), secara bertahap proses pemangkasan dan konsolidasi akan berjalan.

Dilansir detik.com, seluruh perusahaan BUMN ini nantinya akan dikelompokkan dalam beberapa sub-holding. Hampir 50% pemotongannya, dari 27 klaster, akan dipangkas menjadi 14 klaster perusahaan. Harapannya bisa memudahkan pengawasannya. Jadi setiap wamen bakal pegang 7-8 klaster saja.

Contoh kasus untuk rasionalisasi dan konsolidasinya sudah mulai di Pertamina, Telkom dan Garuda Indonesia.

Ketiga direktur utama perusahaan itu sudah dipanggil Menteri Erick. Nicke Widyawati (Pertamina), Ririek Adriansyah (Telkom) dan Irfan Setiaputra (Garuda Indonesia).

Kepada mereka Erick mengakui kondisi memang lagi sulit dengan wabah pandemi Corona. Namun, dia juga menegaskan BUMN harus bergerak dan memastikan tidak ada layoff atau PHK. Caranya dengan melakukan efisiensi total, lewat rasionalisasi dan konsolidasi.

KPI (key performance indicators) tetap seperti sebelumnya, yakni seluruh proyek strategis harus tetap dijalankan. GCG-nya tetap fokus pada core bisnis disertai efisiensi yang berkelanjutan agar perusahaan jadi sehat.

Di PT Pertamina (Persero), akan ada 25 anak perusahaan dipangkas, melalui likuidasi dan divestasi. Kata Nicke Widyawati, kebanyakan dari anak usaha itu operasionalnya sudah tidak berjalan.

Dari 25 anak usaha yang mau dipangkas, eksekusi 8 anak usaha akan dilakukan pada tahun ini. Sisanya 17 lagi akan dilakukan tahun depan. Namun Pertamina tak menutup kemungkinan untuk melakukan akuisisi guna tetap memperkuat bisnisnya.

Di PT Telkom (Persero) Tbk, ada 20 Anak perusahaan segera dipangkas demi efisiensi dan fokus bisnis. Dirut Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan saat ini ada sekitar 49 anak dan cucu perusahaan yang terkonsolidasikan ke Telkom.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun