TELE-VISI REPUBLIK INDONESIA: MEMBANGUN NARASI YANG SEHAT UNTUK BANGSA.Â
Oleh: *Andre Vincent Wenas*
Narasi yang sehat untuk bangsa tentu dipahami sebagai yang mencerdaskan, membangun rasa nasionalisme (cinta bangsa, persatuan, toleransi dalam fakta kebhinnekaan, dst.)
Misi, visi, strategi organisasi dan regulasi yang menjadi koridor ruang gerak  adalah hal-hal yang menjadi acuan dan tugas tanggung jawab manajemen suatu lembaga untuk dikerjakan dan dipatuhi.
Mestinya cukup jelas. Sudah tertuang dalam regulasi dasar bagi LPP seperti TVRI. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 32 TAHUN 2002, TENTANG PENYIARAN.
Bahwa penyiaran diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkukuh integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertakwa, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan sejahtera, serta menumbuhkan industri penyiaran Indonesia.
Kenapa TVRI mesti ada? Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial.
Dalam menjalankan fungsinya LPP TVRI, juga mempunyai fungsi ekonomi dan kebudayaan. Penyiaran diarahkan untuk : a. menjunjung tinggi pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. menjaga dan meningkatkan moralitas dan nilai-nilai agama serta jati diri bangsa; c. meningkatkan kualitas sumber daya manusia; d. menjaga dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa; e. meningkatkan kesadaran ketaatan hukum dan disiplin nasional; f. menyalurkan pendapat umum serta mendorong peran aktif masyarakat dalam pembangunan nasional dan daerah serta melestarikan lingkungan hidup; g. mencegah monopoli kepemilikan dan mendukung persaingan yang sehat di bidang penyiaran; h. mendorong peningkatan kemampuan perekonomian rakyat, mewujudkan pemerataan, dan memperkuat daya saing bangsa dalam era globalisasi; i. memberikan informasi yang benar, seimbang, dan bertanggung jawab; j. memajukan kebudayaan nasional.
Sebagai LPP (lembaga penyiaran publik) yang pada era sekarang ia mesti ikut membangun narasi besar bangsa Indonesia. Ikut merancang agenda-setting seperti apa yang ingin ditanam di benak masyarakat.
Melawan dan mengimbangi narasi lain yang destruktif atau hanya sekedar hedonis yang ujungnya destruktif juga. Narasi publik yang bisa memicu dan memacu kreativitas, cara berpikir sehat, memotivasi dan akhirnya produktif.
Content acara dan manajemen organisasi adalah dua sisi dari satu keping mata uang yang sama, keping LPP TVRI. Acara atau content bisa ada lantaran ada organisasi yang mengelola dan memproduksinya. Dan organisasi bisa langgeng manakala produksinya juga bisa diterima oleh stakeholders (pemangku kepentingan).