Mohon tunggu...
Andre Lolong
Andre Lolong Mohon Tunggu... Insinyur - Follow me @andre_gemala

Husband of a caring wife, father of two, car enthusiast, motorsport freak, Life learner..

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Tertib Berkendara Demi Mobilitas yang Lebih Baik di Indonesia

7 April 2018   10:32 Diperbarui: 7 April 2018   12:22 4991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://brasilturis.com.br

4.      Jangan sembarangan membunyikan Klakson.

Tujuan membunyikan Car horn atau yang dikenal di Indonesia dengan sebutan Klakson, adalah untuk memberitahukan kendaraan lain tentang posisi kita. Misal ketika kita hendak menyusul di jalan Tol dalam kecepatan relative tinggi. Cara membunyikannya juga dengan cukup menekan sekali. Tidak perlu panjang-panjang. Selain itu untuk keadaan darurat.

Misalnya untuk memanggil bantuan pada saat kendaraan rusak di daerah terpencil. Juga untuk memberitahukan posisi kendaraan. Hindari membunyikan klakson ketika kita memanggil teman, atau di area perumahan, atau ketika kita kesal dan ingin menegur kendaraan lain. Membunyikan klakson secara serampangan akan mengganggu ketertiban di jalan raya, membuat pengendara lain tidak nyaman bahkan sampai terkejut hingga berpotensi kecelakaan.

5.      Mengemudi dengan efektif dan efisien.

Ingatlah bahwa minyak bumi yang menjadi bahan dasar bensin yang dikonsumsi oleh kendaraan kita adalah sumber daya terbatas dan makin menipis. Maka itu mengemudilah dengan efektif agar tiba di tujuan tepat waktu, dan efisien agar tidak boros bahan bakar. Rencanakan perjalanan sebelum menghidupkan mesin kendaraan. Pikirkanlah matang-matang rute mana yang hendak kita lewati. Berbagai aplikasi navigasi pada Android anda juga bisa membantu dalam mencarikan rute alternative untuk menghemat waktu.

Mengemudilah dengan tertiib. Hindari berakselerasi yang berlebihan. Kota tempat tinggal kita ini sudah padat lalu lintas nya. Buat apa mengemudi hingga putaran mesin tinggi, padahal di depan sudah akan ketemu Lampu merah lagi? Jalankan kendaraan dengan kecepatan normal, "oper gigi" (shifting) ke yang lebih tinggi untuk menghindari putaran mesin berlebihan. Beberapa jenis mobil mempunyai instrument penunjuk ke-efisienan pengemudian kita. Jadikan feature itu salah satu pedoman berkendara.

6.      Antisipasi gerakan kendaraan sekeliling kita

Jangan hanya berpatokan pada kendaraan di depan anda. Perluas pandangan ke sebelah kiri, kanan, belakang hingga beberapa kendaraan di depan anda. Kuasai sekitar kita. Karena kadang kita sudah berhati-hati, namun kendaraan lain yang tidak berhati-hati hingga bisa menyenggol atau menabrak kita dengan keras.

7.       Mengemudi dengan cepat, bukan ngebut.

Mengemudi dengan cepat artinya mengemudi dengan kecepatan yang relative tinggi namun masih sesuai dengan kecepatan maksimum sesuai rambu lalu lintas dan terkontrol. Ngebut artinya mengemudi dengan kecepatan tinggi dan serampangan. Ngebut sudah tentu dapat membahayakan diri kita maupun pengendara lain.

Mengemudi sebuah MPV keluaran terbaru dengan mesin berkapasitas 1300 cc dan profil Ban 185/70R14 dengan kecepatan 140 km per jam di jalan Tol Cipularang jauh lebih beresiko dibandingkan dengan mengemudi sebuah Sedan Sport keluaran terbaru dengan mesin berkapasitas 3000 cc dan profil Ban 265/35ZR20 dengan kecepatan 160 km per jam.  Mengapa demikian? Karena design serta teknologi Sedan Sport tersebut memungkinkan pengendara untuk memacu kendaraannya. Sementara MPV yang disebutkan diatas tidak memilik design dan teknologi yang sebanding.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun