Pedamaran, 23 Januari 2025Â --- Sebuah momen haru dan penuh makna berlangsung di Desa Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir, saat segenap masyarakat bersama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Rekognisi UIN Raden Fatah Palembang turut berpartisipasi dalam kegiatan tahlilan 7 hari wafatnya almarhumah Ibu HJ. Surya, salah satu tokoh masyarakat yang dikenal ramah dan bersahaja.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan terakhir bagi almarhum, tetapi juga menjadi ajang kontribusi sosial bagi para mahasiswa KKN Rekognisi yang hadir di tengah masyarakat. Pada kesempatan tersebut, para mahasiswa aktif membantu dalam berbagai aspek persiapan dan pelaksanaan acara. Mulai dari memasak nasi bersama ibu-ibu setempat, menyiapkan rumah duka sebagai tempat pelaksanaan yasinan dan tahlilan, menjadi panitia konsumsi malam hari, hingga menjadi panitia sapu Jagat yang bertugas menjaga kebersihan dan kerapian selama kegiatan berlangsung.
Kontribusi mereka tidak berhenti di situ. Mereka juga dipercaya mengisi peran penting dalam acara keagamaan tersebut, seperti menjadi imam salat berjamaah, mengumandangkan azan, membaca Al-Qur'an, serta memimpin bacaan Yasin. Dengan penuh tanggung jawab, mereka melaksanakan tugas-tugas tersebut dengan baik, menciptakan suasana khusyuk dan tertib dalam pelaksanaan kegiatan tahlilan.
Salah satu hal yang paling menyentuh adalah respon positif dari tuan rumah, Ibu Sri Ani yang merasa sangat terbantu dengan kehadiran mahasiswa KKN. Dalam wawancaranya, beliau menyampaikan:
"Saya benar-benar bersyukur atas kehadiran anak-anak KKN ini. Mereka sangat sigap, sopan, dan tahu waktu. Walaupun mereka menjalani program KKN, mereka tetap memperhatikan jam kerja dan tidak mengganggu aktivitas warga. Justru mereka sangat fleksibel dan sangat membantu kami dalam persiapan dan pelaksanaan acara tahlilan ini. Saya merasa seperti punya keluarga baru yang ringan tangan dan penuh semangat."
Ungkapan terima kasih juga disampaikan oleh beberapa warga sekitar yang turut merasakan manfaat kehadiran para mahasiswa ini.
Pak Hendra, salah satu tokoh di desa, mengatakan:
"Anak-anak KKN ini luar biasa. Mereka nggak hanya datang, tapi benar-benar mau turun tangan. Masak, bersih-bersih, jadi imam, semua mereka lakukan. Kami sangat terbantu."
Sementara itu, Pak Syarkowi, sepuhyang ada di desa tersebut, menyampaikan kesan mendalam:
"Saya sudah beberapa kali lihat anak-anak KKN datang ke sini, tapi kali ini berbeda. Mereka betul-betul menyatu dengan masyarakat. Bahkan tugas yang biasa kita lakukan, mereka ambil alih dengan tanggung jawab tinggi. Ini sangat patut diapresiasi."
Ibu Sulastri menantu almarhum, menyampaikan: