Mohon tunggu...
Andrea Yunita Ragilia Noor
Andrea Yunita Ragilia Noor Mohon Tunggu... Freelancer - UNDERGRADUATE STUDENT AT UNIVERSITY OF INDONESIA

UNDERGRADUATE STUDENT AT UNIVERSITY OF INDONESIA

Selanjutnya

Tutup

Money

Hal Kecil yang Berarti, Novelty Beeswax Wrap by HUNI

29 Mei 2019   22:34 Diperbarui: 29 Mei 2019   22:38 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

LATAR BELAKANG MASALAH.  

Permasalahan sampah plastik di dunia dan di Indonesia sudah bukan masalah faktual yang asing, melainkan menjadi sebuah permasalahan besar yang perlu dicari jalan keluarnya. Berdasarkan hasil penelitian dari ScienceMag, jumlah produksi sampah plastik dunia sejak tahun 1950 hingga 2018 selalu menunjukkan peningkatan seiring bertambahnya jumlah penduduk dunia. Dimulai dari angka 2 juta ton sampah plastik dari tahun 1950 hingga lebih dari 381 juta ton pada tahun 2018. Jenis sampah plastik yang menjadi polutan bervariasi diantaranya adalah bungkus makanan, botol plastik, sedotan, kantong plastik, tutup botol, sampai dengan alat makan plastik. Sampah-sampah ini merupakan jenis sampah yang sulit didaur ulang dan tidak dapat langsung dialihfungsikan sehabis pakai. 

Di Indonesia, angka sampah plastik mencapai 64 juta ton per tahun dengan 3,2 juta ton sampah plastik yang dibuang ke laut. Angka tersebut berhasil membuat Indonesia menduduki posisi kedua setelah Cina dalam hal produksi sampah plastik. Lebih lanjut lagi, diantara 3,2 juta ton sampah plastik yang terbuang ke laut, terdapat 10 miliar lembar sampah kantong plastik atau setara dengan 85,000 ton sampah kantong plastik yang pada akhirnya terpecah menjadi mikro plastik dan membahayakan ikan-ikan kecil di laut. Indonesia pada saat ini belum banyak memiliki lembaga yang menaungi alokasi pengolahan sampah plastik serta, kesadaran masyarakat untuk mengolah sampah plastiknya sendiri juga rendah. 

Belum mampunya Indonesia dalam mengolah sampah plastik menyebabkan berbagai masalah serius namun tidak disadari oleh masyarakat Indonesia sendiri. Dampak secara nyatanya, sampah plastik yang tidak dapat diolah di Indonesia seringkali menewaskan hewan laut karena pembuangan yang dilakukan masyarakat tidak bertanggung jawab. Menjadikan keberadaan sampah plastik masalah bersama seluruh manusia. 

HUNI hadir untuk membantu masyarakat mengurangi permasalahan sampah plastik sekali pakai dengan produk yang berupa Novelty Beeswax Wrap. Produk ini merupakan bungkus makanan yang berbahan dasar kain dengan lapisan beeswax yang dapat dibentuk mengikuti bentuk makanannya. Wrap ini dapat digunakan berkali-kali sehingga, bukan termasuk golongan sampah sekali pakai buang. Penggunaan HUNI ini dapat diaplikasikan untuk membungkus potongan makanan seperti, keju, sayuran, roti, buah, rempah dan lain-lain. HUNI juga dapat digunakan untuk menutupi mangkok atau piring pengganti plastic foil yang sering digunakan untuk kebutuhan rumah tangga. 

HUNI yang memiliki produk Novelty Beeswax Wrap, menyediakan food wrap dengan desain yang bukan pada umumnya dan eye-catchy sehingga, menimbulkan rasa senang atau bangga ketika pengguna memanfaatkan food wrap pribadi untuk membungkus makanannya. Sesuai dengan title nya yaitu "Novelty", HUNI berkomitmen untuk membantu mengurangi permasalahan lingkungan dengan cara yang menyenangkan atau tidak biasa bagi penggunanya. 

BUSINESS MODEL CANVAS

Pada bagian ini, akan dibahas pemaparan mengenai Business Model Canvas (BMC) dari HUNI yang akan dijadikan landasan bisnis HUNI beroperasi dari saat ini hingga lima tahun kedepan. Berikut ini adalah pemaparannya. 

  1. Customer Segments

Segmentasi pasar yang akan ditetapkan oleh HUNI adalah pada mass market dengan pertimbangan bahwa produk ini mudah dijangkau dan dapat digunakan oleh masyarakat umum. Segmentasi yang akan dilakukan adalah wanita dari umur 15 sampai dengan 60 tahun. Hal ini dikarenakan pengguna beeswax wrap mayoritas adalah ibu rumah tangga yang kesehariannya melakukan kegiatan memasak atau berbelanja sayur dan buah. Namun, pada Novelty Beeswax Wrap ini didesain dengan wrap yang eye-catchy sehingga, selain ibu rumah tangga, dapat menggunakannya tanpa merasa "tua". Melalui desain yang ditawarkan, HUNI ingin menyasar segmentasi anak muda yang sering menyantap masakan diluar rumah dan sering melakukan take away makanan. 

  1. Value Propositions

Manfaat yang ditawarkan dengan keberadaan HUNI adalah sebagai berikut. 

  • Eco-conscious

Bagi para pengguna HUNI, setiap wrap yang digunakan dapat dicuci dan digunakan kembali. Sehingga, melalui penggunaan HUNI, setiap konsumen telah membantu pengurangan sampah plastik yang semakin lama semakin menimbun dan mengancam ekosistem makhluk hidup. 

  • Eye-catchy Design

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa melalui desain produk yang menarik akan lebih berpengaruh untuk mendorong keputusan pembelian konsumen. Sehingga, melalui desain yang HUNI buat, akan mencakup desain yang sesuai dengan kategori umur target segmentasi agar pelanggan HUNI merasakan pride dalam menggunakan food wrap dari HUNI. 

  • Food Safe 

Berdasarkan penelitian yang berlangsung di Amerika Serikat, lapisan beeswax dinyatakan aman untuk bersentuhan dengan makanan. Sehingga, penggunaan HUNI tidak akan mengkontaminasi dan membahayakan makanan yang berada di dalamnya. 

  1. Channels

Channels atau saluran merupakan cara untuk mendeskripsikan bagaimana HUNI untuk melakukan komunikasi dan mencapai target pasarnya untuk memasarkan produk dan value yang ditawarkan. Berikut adalah rincian tahapan dari channels yang akan dilakukan oleh HUNI. 

  • Awareness

Dalam membangun kesadaran masyarakat mengenai produk dari HUNI, strategi yang akan dilakukan adalah dengan memanfaatkan media sosial online yaitu, Instagram dan Youtube. Melalui Instagram, HUNI akan bekerja sama dengan opinion leaders dalam setiap segmentasinya untuk meraih konsumen yang potensial. Selain itu, melalui platform Instagram, HUNI akan menjelaskan pentingnya untuk mengurangi konsumsi sampah plastik dan juga memaparkan manfaat dari pembelian produk HUNI. Selain, itu melalui media YouTube, HUNI akan memaparkan mengenai proses pembuatan produk secara singkat untuk menunjukkan bahwa produk HUNI merupakan produk yang eco-conscious dan aman bagi makanan.

  • Evaluation

Proses evaluasi akan produk HUNI dari sudut pandang konsumen akan dipaparkan secara mendasar pada platform Instagram melalui IG Story dan unggahan. Serta, informasi mendetail mengenai HUNI akan dipaparkan melalui YouTube. 

  • Purchase

Calon pembeli dapat menemukan produk HUNI secara online dan offline. Secara online, HUNI akan meletakkan katalog produk pada akun Instagram resmi beserta cara pemesanan dan cara pembayarannya. Kemudian secara offline, produk HUNI dapat ditemukan di mitra toko berupa bulk store di Como Park, Kemang dan toko serba ada yang menjual barang lokal seperti LocalStrunk. 

  • Delivery

Untuk pembelian secara online, produk HUNI akan dihantarkan kepada pembeli menggunakan jasa kurir J&T dan SiCepat. Apabila pembeli menginginkan pengantaran di hari yang sama, maka pembeli dapat menggunakan opsi GoSend atau GrabExpress. 

  • After Sales

Setelah penjualan, akan dilakukan monitoring dari tim HUNI untuk memahami kebiasaan pengguna melalui ungguhan mereka dengan tagar #HUNIxME. Kemudian setiap pelanggan yang memiliki 5 beeswax wrap yang sudah usang atau rusak, dapat ditukarkan dengan 1 pak produk HUNI baru isi 3 wrap. 

  1. Customer Relationships

Hubungan yang akan dijalani dan dikembangkan dalam tahun berjalan dengan pelanggan akan didasari oleh ketersediaan personal assistance dan co-creation. 

  • Personal Assistance

Bentuk personal assistance yang dilakukan oleh HUNI adalah ketersediaan admin media sosial untuk merespon dan menjawab pertanyaan serta pernyataan yang diajukan oleh audiens melalui platform HUNI. Personal assistance yang disediakan merupakan keberadaan admin untuk melayani kebutuhan pelanggan dimulai dari menjawab pertanyaan mendasar sampai dengan menjelaskan pemahaman mengenai beeswax wrap itu sendiri.

  • Co-Creation

Strategi co-creation digunakan untuk meningkatkan keterlibatan calon pembeli dan pembeli dalam platform HUNI untuk sama-sama menyuarakan visi dan misi yang sama terhadap kepedulian akan ekosistem makhluk hidup. Melalui platform HUNI, akan dipaparkan mengenai cerita-cerita pembelian konsumen dan kesehariannya yang ditemani oleh food wrap dari HUNI. Langkah co-creation ini juga sejalan dengan monitoring pasca pembelian yang dipantau melalui tagar #HUNIxME. 

  1. Revenue Streams

Aktivitas pendanaan HUNI pada awalnya akan berangkat dari modal pribadi. Kemudian, HUNI akan memanfaatkan penjualan baik secara online maupun offline untuk mendapatkan keuntungan yang dapat menjaga keberlangsungan bisnis HUNI. Setelah, itu HUNI akan melakukan perhitungan pemasukan dan proyeksi alokasi dana yang dibutuhkan.

Melalui pendanaan ini, pemutaran modal akan dilakukan dengan cara memproduksi berbagai macam design produk yang sesuai dengan segmentasi umur HUNI. Semakin banyak pemasukan atas koleksi pertama, maka akan semakin banyak modal yang dikeluarkan untuk mengembangkan koleksi dan inovasi produk yang berikutnya. 

  1. Key Activities

Melalui key activities, berikut ini adalah aktivitas utama yang akan dilakukan oleh HUNI dalam berlangsungnya proses bisnis yang dijalankan. 

  • Production

Melalui proses produksi, HUNI akan menjalankan research and design mengenai material, baik kain maupun beeswax, yang ingin digunakan serta, memastikan bahwa material yang digunakan memiliki tingkat ketahanan yang paling optimal. Selain itu, dalam proses produksi juga akan dilakukan proses riset mengenai jenis desain seperti apa yang disenangi oleh target pasar. Kemudian, dalam tahap produksi juga perlu ditelusuri mengenai pemilihan packaging yang paling ramah lingkungan agar konsisten dengan visi dari HUNI. Ketika semua sudah ditentukan, proses produksi akan berjalan dan produk siap dipasarkan.

  • Marketing

Pada tahap ini, HUNI akan melakukan foto produk untuk menyusun katalog bagi konsumen. Kemudian, melalui akun media sosial, HUNI akan mengunggah konten-konten pemasaran sesuai dengan timeline kerja yang ditetapkan. Selain itu, pada segi pemasaran juga akan digencarkan mengenai engagement dari audiens dengan urgensi untuk meningkatkan awareness dari followers setiap pembeli akan produk HUNI. 

  • Sales and Accounting 

Setelah pemasaran, akan dilakukan evaluasi tingkat efektivitas melalui hasil penjualan yang diterima oleh HUNI. Dari sisi penjualan, akan diketahui mana strategi pemasaran yang kurang efektif dan produk apa yang memerlukan penjualan lebih gencar. Setelah itu, pemasukan dari penjualan akan diteruskan ke bagian accounting untuk dimasukan ke dalam sistem. 

  1. Key Resources

Berikut ini merupakan aset-aset penting dalam kelangsungan bisnis HUNI. 

  • Fisik

Kebutuhan fisik atau material yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis HUNI tidaklah sulit. HUNI hanya memerlukan kain katun berkualitas terbaik dan melapisinya dengan beeswax yang sudah lolos kriteria food-grade untuk menghadirkan food wrap yang berkualitas dan aman untuk digunakan bersentuhan dengan makanan. 

  • Finansial 

Kebutuhan modal awal dari usaha HUNI mencapai Rp 4,000,000 untuk memproduksi 40 pak Novelty Beeswax Wrap masing-masing isi 4 wrap. Rincian dari modal adalah membeli satu rol (80 yard) bahan katun untuk di cetak, membeli beeswax lolos food-grade sebanyak 4 kilogram, dan membeli kebutuhan packaging. 

  • Intelektual 

Dikarenakan eye-catchy design tergolong value proposition yang ditawarkan oleh HUNI, maka desain tiap produk termasuk aset intelektual dari HUNI. Tidak lupa juga dengan logo serta ciri khas desain pemasaran pada media sosial HUNI dan katalog penjualan milik HUNI. 

  1. Key Partners

Key Partners merupakan mitra bisnis dari HUNI yang memungkinkan pelaksanaan bisnis terlaksana dengan lancar sampai ke tangan pembeli. Berikut adalah rinciannya.

  • Mitra Produksi

Mitra produksi utama dari HUNI adalah vendor kain untuk membeli kain dalam skala rol, vendor print kain untuk mencetak desain yang diinginkan pada wrap, vendor beeswax untuk membeli keperluan dalam skala kilogram, dan juga vendor keperluan packaging yang ramah lingkungan.

  • Mitra Pemasaran

Mitra pemasaran secara offline merupakan toko fisik untuk menjadi stockist akan produk-produk HUNI. Kemudian, secara online akan dijalin kerja sama dengan opinion leaders seperti para ibu muda, environmentalist, dan life-style influencers. Melalui jumlah followers yang mereka miliki, diharapkan bahwa produk HUNI mampu mencapai target pasar yang dituju.

  • Mitra Delivery

Mitra pengantaran akan dijalin dengan J&T dan SiCepat dikarenakan keakuratan, kecepatan, dan sistem lacak yang memudahkan baik penjual maupun pembeli. Selain itu, untuk pengantaran lebih cepat akan dilakukan melalui pengiriman via GoSend ataupun GrabExpress, sesuai dengan keinginan pelanggan.

  1. Cost Structure

Dalam membahas mengenai struktur biaya dari bisnis HUNI, akan dibagi berdasarkan sisi cost driven, fixed cost, variable cost, dan revenue streams. 

  • Cost Driven :

Pada produk HUNI, sisi cost driven yang akan dikeluarkan hanya untuk biaya packaging, dan biaya dari marketplace yang menjadi mitra kami.

  • Fixed Cost : 

Biaya tetap yang harus dikeluarkan untuk kelangsungan produk HUNI adalah biaya untuk material kain, print kain, dan beeswax food-grade. 

  • Variable Cost : 

Biaya tidak tetap yang harus dikeluarkan HUNI adalah untuk biaya promosional dan biaya logistik bagi produk-produk HUNI.

  • Revenue Streams : 

Revenue streams akan didapatkan dari penjualan produk dengan harga Rp 180,000 dengan profit margin 80% dari harga jual. Melalui pemasukan yang didapatkan, setiap 40% dari setiap batch penjualan akan dialokasikan untuk pengembangan bisnis berikutnya.

PENUTUP

Mengikuti tren gaya hidup peduli lingkungan yang semakin hari semakin disadari oleh masyarakat, HUNI memahami bahwa kondisi kualitas lingkungan hidup manusia terus menurun, khususnya di Indonesia. Jutaan sampah plastik sekali pakai dibiarkan begitu saja dan belum ada cara efektif untuk mengelola alokasi disposalnya. Sehingga, bahaya dari sampah plastik akan terus mengikuti kehidupan manusia sampai plastik itu dapat terurai atau hilang dari bumi. Terurainya plastik membutuhkan waktu yang tidak sebentar yaitu lebih dari 50 tahun. Menjadikan penggunaan plastik harus ditekan dan mulai diaplikasikan secepatnya sebelum semakin banyak sampah plastik dalam ekosistem makhluk hidup.

 Dengan HUNI, setiap bungkus makanan kini tidak lagi menjadi sampah yang mengotori lingkungan. Penggunaan yang dapat dilakukan berkali-kali, membuat HUNI melahirkan sebuah produk yang sesuai dengan cerminan kondisi lingkungan saat ini. Selain menghadirkan desain, setiap pembelian HUNI menyumbangkan segi kepedulian atas lingkungan dimana makhluk hidup tinggal. 

Semua bentuk upaya sekalipun yang terkecil akan sangat berarti. Bersama HUNI, siapapun dapat berpartisipasi dalam menyelamatkan lingkungan hidup favorit kita semua yaitu, Bumi. 

Small things always matter.

 

Love,

HUNI. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun