Beberapa nama terlalu besar untuk bisa dilupakan. Mereka bukan sekadar bintang; mereka adalah simbol dari sebuah era. Hulk Hogan adalah nama yang bukan hanya identik dengan gulat profesional, tetapi juga dengan budaya pop Amerika tahun 1980-an dan 1990-an. Hari ini, kabar kepergian Hogan seperti hantaman keras bagi para penggemar lama, seperti saya, yang tumbuh besar dengan menyaksikan sosok berambut pirang panjang dan balutan bandana merah itu membopong tubuh lawannya dengan kekuatan super, lalu mengakhirinya dengan leg drop yang menjadi ciri khasnya.
Sebagai seseorang yang telah mengikuti dunia gulat sejak awal 90-an, saya merasa perlu menuliskan ini sebagai bentuk penghormatan. Hulk Hogan memang bukan favorit saya. Bahkan bisa dibilang, karakter seperti Triple H, Chris Jericho, atau kemudian Randy Orton, hingga CM Punk lebih sesuai dengan selera saya. Tapi jika bicara soal siapa yang membawa gulat dari panggung kecil ke layar kaca jutaan orang di dunia, jawabannya hanya satu: Hulk Hogan.
Seperti Osamu Tezuka di dunia manga, Hulk Hogan adalah arsitek dari transisi sebuah medium dari subkultur menjadi bagian dari arus utama. Sebelum Hogan, gulat hanyalah tontonan kelas dua, digelar di gedung olahraga kecil dan disaksikan oleh penggemar lokal. Namun sejak Hogan muncul di WWF (sekarang WWE), semuanya berubah. Dengan karismanya, slogannya yang ikonik "Say your prayers and take your vitamins," dan tubuh berototnya yang menjadi mimpi semua bocah lelaki, Hogan mengubah persepsi publik terhadap gulat.
Tidak berlebihan jika ada yang menyebut Hulk Hogan sebagai Michael Jordan-nya wrestling. Namun saya bahkan merasa perbandingan itu tidak cukup. Di NBA, ada banyak tokoh yang bisa dianggap setara dengan Jordan: Magic Johnson, Larry Bird, Kareem Abdul-Jabbar, Lebron James. Tapi di dunia gulat, hanya ada satu Hulk Hogan. Ia adalah fondasi dari mana generasi-generasi berikutnya dibangun.
Ada juga yang menyebutnya "Tiger Woods-nya Wrestling". Tiger Woods memang mengubah wajah golf, tetapi tidak pernah sepopuler Hogan dalam skala budaya pop. Hogan adalah nama rumah tangga. Bahkan orang yang tidak mengikuti gulat pun mengenalnya. Itu adalah pencapaian yang langka.
Tentu, Hogan bukan tanpa cela. Banyak yang tahu tentang kontroversi yang melingkupinya. Dari kasus komentar rasis, perseteruan dengan sesama pegulat, hingga reputasi sebagai pembohong ulung dalam wawancara-wawancaranya. Tapi siapa pun yang mengerti dunia gulat akan tahu bahwa industri ini tidak steril dari dramatisasi dan ego. Apa pun kesalahan pribadi yang pernah dibuat Hogan, kontribusinya dalam mengubah nasib seluruh industri ini tetap tak terbantahkan.
Banyak pegulat masa kini---dari John Cena hingga Roman Reigns---secara terbuka mengakui bahwa mereka terinspirasi oleh Hogan. Bahkan The Rock, yang mungkin adalah satu-satunya bintang yang bisa menyamai skala ketenaran Hogan, memberikan penghormatan luar biasa di media sosial dengan menyebut Hogan sebagai pahlawan masa kecilnya. Itu menggambarkan betapa besar pengaruh pria bernama asli Terry Bollea ini.
Sebagai penggemar lama, saya pernah menyaksikan era keemasan WWF, invasi WCW, hingga Attitude Era. Hogan ada di setiap fase penting itu. Dia adalah bagian dari nWo, faksi paling revolusioner dalam sejarah WCW, yang pada akhirnya memaksa WWE untuk memperbaiki format mereka demi bertahan. Dengan kata lain, Hogan tidak hanya besar di satu era. Dia melintasi masa---menjadi wajah gulat di era yang sangat berbeda satu sama lain.
Kematian Hulk Hogan hari ini bukan hanya kehilangan bagi para fans, tapi juga bagi dunia hiburan secara keseluruhan. Ia adalah bagian dari sejarah yang tidak akan tergantikan. Mungkin kita tidak akan lagi melihat sosok seperti dia---besar secara fisik dan secara simbolik.
Terima kasih, Hulk Hogan. Terima kasih karena sudah menjadi gerbang masuk saya ke dunia yang penuh imajinasi ini. Terima kasih karena sudah membuat masa kecil saya lebih berwarna. Dan meski kau bukan pegulat favorit saya, tidak ada satu pun momen saya menyalakan TV tanpa rasa kagum saat melihatmu beraksi.
