Mohon tunggu...
Andreas Raditya
Andreas Raditya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - :)

:)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[18+] Dilarang Bernyanyi di Kamar Mandi

19 Agustus 2018   17:37 Diperbarui: 19 Agustus 2018   18:02 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

[18+]

Dilarang Bernyanyi di Kamar Mandi

Oleh : Andreas Raditya

Kampung mungil di tepi sungai itu dinamai Randu. Kampung bekas jajahan Belanda itu kini dihuni sejumlah orang. Di sana tidak ada bangunan megah, maklum saja, bangsa Indonesia belum lama merdeka.

Meskipun bangunan di kampung itu belum layak disebut rumah, tapi tetap menjadi istana bagi penghuninya. Masing-masing rumah dihuni seorang lelaki, dan mereka sudah beristri. Para suami bermatapencaharian sebagai petani padi, ada pula yang berdagang. Menjelang senja, biasa mereka beramai-ramai menyegarkan raga, mandi di sungai.

            "Kata orang kota, mandi di kotakan lebih menyenangkan daripada mandi di sungai," ujar Karno, lelaki paling muda di kampung Randu. Perawakannya gagah, senyumnya manis sekali.

            "Kotakan? Apalah maksud kau ini?" jawab Kahan.

            "Kamar mandi maksudnya mungkin. Biasalah, Karno pedagang, dia sudah berkeliling menjajakan rempah-rempah sampai ke kota. Banyak bangunan megah, ramai pengunjung tapi di sana tidak ada sungai," sela Teja, tetua di kampung Randu.

            "Nah itu maksud saya, mas Teja. Kamar mandi," kata Karno menyimpulkan.

            "Masalah mandi saja jadi masalah, kita sudah punya sungai, buat apa kita punya kamar mandi? Tidak ada masalah kita mandi di sini, bukan?" celetuk Kahan, "Toh istri kita juga sering mandi di sini, tidak ada orang mata keranjang di antara kita, bukan?"

            Karno terdiam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun