Mohon tunggu...
Andreas Aldisya
Andreas Aldisya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Public Administration

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Potensi Desa Sumberjo, Jombang

26 Desember 2023   23:28 Diperbarui: 26 Desember 2023   23:46 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sumberjo adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur Indonesia. Dengan kode pos 61456 yang terdiri dari 2 RW dan 12 RT dengan jumlah10.498 jiwa. Desa ini memiliki ciri khas dan keunikann dalam hal budaya, ekonomi, dan sosial. Desa Sumberjo terbagi menjadi enam kedusunan. Masing-masing kedusunan memiliki keunikan sendiri-sendiri. Enam Dusun tersebut adalah; Dusun Bancang, Dusun Plosokerep (kedukuhan), Dusun Dolok, Dusun Ngentak, Dusun Sambong, dan Dusun Sumberjo itu sendiri. Sebagian besar masyrakat Desa Sumberjo bermatapencaharian bertani atau bercocok tanam. Hasil pertaniannya adalah Padi yang ditanam pada musim penghujan dan Jagung, semangka, belewah, cabai yang ditanam pada musim kemarau. Dalam bidang pendidikan Desa Sumberjo memiliki satu pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) dan dua pendidikan sekolah dasar, yaitu Sekolah Dasar (SD) Negeri Sumberjo 1 dan Sekolah Dasar (SD) Negeri Sumberjo 2.

Desa Sumberjo termasuk kedalam wilayah agraris yang penduduknya bermatapencaharian sebagai petani, namun desa Sumberjo memiliki potensi di bidang ekonomi kerajinan tikar yang terbuat dari daun pandan, yang di kelola oleh BUMDes dengan pelaku umkm desa. Kerajinan ini bermanfaat untuk pengembangan potensi perekonomian desa yang berbahan dasar dari daun pandan. Para penganyam tikar ini melakukan pekerjaan kerajinan tangan tersebut di sela sela mereka bertani atau bercocok tanam. Para pengrajin berasal dari ibu ibu pkk yang bekerja sama dengan Bumdes untuk mengangkat potensi perekonomian desa. Hasil kerajinan tersebut di jual ke berbagai daerah sekitar Jombang dan daerah luar Jombang.

Selain itu desa Sumberjo memiliki potensi unggulan yang berupa kesenian kuda lumping dan karawitan. Kuda lumping adalah kesenian tradisionak berupa tarian menunggang kuda dengan menggunakan kuda buatan yang terbuat dari bambu yang dianyam di rangkai sedemikian rupa dan di jepit di antara dua kaki penarinya. Kuda tersebut di beri aksesoris sehingga tampak seperti kuda sungguhan. Sedangkan Karawitan  adalah salah satu jenis music tradisional yang mengiringi jalanya kuda lumping. Karawitan tumbuh berkembang di Jawa Timur. Seni karawitan terdiri dari beberapa instrument alat music yaitu bonang, demung, saron, kenong, kempul, gong, gendang, drum dan tamborin. Kesenian kuda lumping dan karawitan sudah di kembangkan di desa Sumberjo sejak 2019 oleh pengurus PKK yang melatih ibu ibu menggunakan dana pelatihan dan terus di kembangkan oleh bapak bapak sampai remaja yang berjumlah 20-30 orang. Kesenian ini bukan hanya di lakukan di desa Sumberjo saja, kuda lumping dan karawitan ini selalu mendapat undangan atau di tuntut hadir ikut serta merayakan event atau acara yang ada di daerah setempat yang amsih dalam wilayah kabupaten Jombang.

Desa Sumberjo juga terdapat wisata alam wisata alam yang belum dikembangkan oleh masyarakat luar. Diantaranya adalah Wisata Kedung Kerang yang terletak sekitar dua kilometer dari Dusun Bancang. Disebut Kedung Kerang karena di tempat ini terdapat kerang yang diperkirakan sudah berumur jutaan tahn dan sudah ada ketika zaman Praaksara. Dimana ketika itu pulau jawa sebagian besar masih berbentuk lautan. Kerang-kerang tersebut sekarang sudah berubah bentuk menjadi bebatuan atau mem-fosil sehingga menambah keindahan Kedung tersebut. Ditambah dengan kehijauan daun-daun hutan yang masih terjaga kelestariannya sehingga begitu rindang.

Desa Sumberjo juga mempunyai potensi desa di bidang pendidikan juga memiliki keunggulan ada 2 sekolah dasar dan 2 taman kanak kanak. Sekolah tersebut mengedepankan anak anak untuk berpendidikan karena bisa berguna sebagai sumber daya desa dan sebagai mitra pembangunan bagi desa tersebut.

Potensi desa Sumberjo memiliki ciri khas khusus karna sebagian besar masyarakatnya ikut serta dan berperan penting dalam mengembangkan potensi perekonomian desa tersebut. Hal ini membuat pemerintah desa Sumberjo melakukan pengelolaan lebih lanjut dalam pelaksanaan pengembangan perekonomian desa Sumberjo. 

Dalam pemikiran dari George R. Terry, terdapat 4 (empat) fungsi manajemen dalam sebuah proses tindakan yang terdiri atas perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pergerakan (actuacting), serta pengendalian (controlling) (POAC) untuk mencapai tujuan melalui pemanfaatan sumber daya manusia ataupun sumber lainnya. Sebab aktivitas di berbagai lingkup, sektor maupun skala berawal dari proses perencanaan kegiatan warga sekitar hingga pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. 

1. Planning

Pelaku UMKM kerajinan Tikar di desa Sumberjo terbilang sudah memadai namun terdapat masih kurangnnya dalam sumber daya manusia nya karna para pengrajin yang kebanyakan ibu ibu tidak sepenuhnya melakukan pekerjaan tersebut karna pekerjaan tersebut di lakukan di sela sela bertani. Jika dalam waktu panen hasil bertani para masyarakat tidak bisa melakukan pekerjaan menganyam tikar tersebut karna susahnya membagi waktu. Oleh karna itu pemerintah desa melakukan program pelatihan kursus menganyam yang bisa di ikuti oleh para remaja remaja desa yang bekerja sama dengan karang taruna di desa. Sehingga para pelaku UMKM kerajinan tersebut bisa terlaksana dengan efektif tanpa mengurangi potensi perekonomian desa.

Desa Sumberjo memiliki wisata alam desa yang belum di kembangkan oleh masyarakat luar, pemerintah desa merencanakan suatu pengembangan wisata desa dengan membuat rencana utama  peningkatan wilayah serta fasilitas penunjang desa wisata, yang selama ini belum terdapat kerangka yang jelas dalam pengembangan desa wisata yang berdampak pada aktivitas pengelolaan dan pengembangan desa wisata tersebut, Menumbuhkan kesadaran dan meningkatkan peran masyarakat desa dalam mengelola dan memajukan lokasi wisata, melalui peningkatan peran pemda, selama trend desa-wisata berkembang fungsi dari pemerintah daerah terkesan belum optimal dalam mendukung pengembangan desa-wisata baik melalui bantuan pendanaan maupun melalui kebijakan kebijakan lainnya yang menyebabkan masyarakat desa bergerak atas inisiatif sendiri dalam keberlangsungan desa-wisata. Selanjutnya adalah dengan menarik para investor dalam pengelolan dan pengembangan desa-wisata, pemerintah daerah yang memiliki akses berhubungan dengan investor sehingga dapat membantu memajukan berbagai objek desa-wisata. Terakhir, dengan adanya sumber dana maka perbaikan sarana dan prasarana desa-wisata dapat terus diperbaiki dan ditingkatkan untuk menarik wisatawan serta memberikan kenyamanan bagi para pengunjung desa wisata.

2. Organizing

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun