Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pramuka, Santri, dan Baden Powel

24 Januari 2020   05:52 Diperbarui: 24 Januari 2020   05:53 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya melihat kalender hari ini dan ternyata hari ini di tahun 1908 merupakan saat pertama kali Robert Baden Powel memulai gerakan kepanduan.

Setelah itu banyak gerakan serupa di seluruh dunia bahkan Indonesia. Setelah kemerdekaan juga diteruskan dengan gerakan kepanduan dari organisasi sosial politik dan organisasi masyarakat yang memiliki kepanduan dari masing-masing organisasi.

Sri Sultan Hamengkubuwono membuat keputusan revolusioner dengan menyatukan semua kepanduan dalam satu naungan saja yaitu Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) dengan ciri khas merah putih.

Saat ini di tanggal 14 Agustus hari lahir pramuka malah sering saya lihat foto Baden Powel daripada foto Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Mungkin karena dari luar negeri ya sehingga terlihat keren.

Mari kita ingat, mengapa Baden Powel membuat kepanduan. Baden Powel takjub dengan kecakapan pemuda dari Amerika yang mahir membuat rautan dan pahatan kayu. Frederick Russell Burnham, sahabatnya yanng kelahiran Amerika mengajarinya saat menjadi pasukan pengitntai.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Gaya rautan dan pahatan kayu itu didapat dari pemuda-pemuda Indian yang mahir dalam survival. DIbuatlah buku kepanduan. Buku ini populer dan pemerintah Inggris memerintahkan Baden Powel untuk membuat gerakan kepanduan. Fungsinya adalah................

Persiapan perang.

Dengan kepanduan terebut Inggris sukses di perang dunia I dan perang dunia II. Termasuk sukses meluluhlantakkan Surabaya di peristiwa 10 November 1945 . Tidak hanya di Surabaya saja, Inggris juga memakai hasil kepanduannya sebagai tentara hebat untuk meratakan daerah-daerah lain di Indonesia demi kembalnya Belanda di Bumi Pertiwi.

Lantas mengapa Pemuda kita sangat bangga memajang Foto Baden Powel saat hari pramuka?

Gerakan seperti kepanduan bukan pertama di dunia. Jika kita membaca Taiko karya Eiji Yoshikawa, pasti sudah banyak kisah-kisah pemuda yang menginspirasi.

Saat Majapahit berdiri pemuda Ranggalawe sudah handal denan ekcerdasan dan keberaniannya turut mendirikan negara baru. Saya rasa saat Ranggalawe seperti itu bukan tidak mungkin ada banyak pemuda yang kecakapannya setara. Hanya saja saya sulit menemukan bukti-bukti acuan.

Gerakan pemuda yang mudah saya temukan buktinya ya Santri. Acuan saya Gebang Tinatar Tegalsari Ponorogo. Kyai Mohammad Besari sudah membina pemuda sejah tahun 1700an dan dilakukan turun temurun hingga awal tahun 1900an. Saat ini mungkin hanya dikenal santri hanya berdo'a dan membaca kitab saja.

Saat itu kurikulum sudah sangat maju. Pembinaan jiwa dan raga sudah dilakukan dengan selaras. Jiwa dengan ajaran budi pekerti agama sedangkan raga juga banyak dilakukan dengan berbagai kecakapan santri mulai dari pertanian, teknologi, masak memasak, peternakan hingga bela diri.

Semua diselaraskan pada kelokalan yaitu adat jawa. Ciri Khas adalah penutup kepala. Merupakan Sunnah Nabi Muhammad untuk enggunakan penutup kepala. Penutup Kepala bukan sorban budaya timur tengah, di Gebang Tinatar CIri Khasnya adalah Penutup Kepala Udheng yang khas Jawa timuran.

Alumni Gebang Tinatar tersebar ke seluruh Nusantara, Asia Tenggara bahkan Timur Tengah. Ini membuat gerakan kuat di kalangan alumni untuk mengajarkan hal yang sama seperti di Gebang Tinatar.

Perang Diponegoro yang membuat Belanda kehabisan kas negara. Hal ini membuat Belanda harus berpikir lebih cerdas yaitu mulai propaganda untuk mengecilkan gerakan pemuda pada pesantren ini.

kitab-kitab bertuliskan huruf arab dan huruf jawa hasil karya pesantren ini banyak yang hilang bahkan tidak terlacak. Karya-karya hebat padahal banyak lahir di sini. Salah satu yang terlacak adalah karya Rangga Warsita.

Sekarang........

Semua itu hanya dianggap mitos...dan gerakan kepemudaan sudah semakin majunya. Semoga dapat kita gali kembali bagaimana Nusantara membila pemuda melalui penempaan Jiwa dan Raga.....

Saya berfoto bersama Pramuka dulu....mudah kan menemukan saya..Ibu PKK di tegah Pramuka (firitri)

#penulis #mojokerto #keberterimaan #risiko #peluang #firi #firitri #mc #humaninterest #public_speaking #cerita #perempuan #libur #kacamata #menulis #kekuatan #puri #lokal #budaya #lupa #cinta #panas #penulismojokerto #penulis_mojokerto

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun