Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sarjana Cinta, Kompetensi, dan Masa Depan

29 September 2019   08:06 Diperbarui: 29 September 2019   08:29 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

masalahnya ya berarti kita membuang waktu untuk mempelajari hal yang tidak kita gunakan untuk kehidupan kita. Tidak masalahnya, kita dapat berkembang dengan ilmu yang kita dapat dari kehidupan kita.

Saya banyak mendapatkan ilmu dari proses kehidupan saya. Untungnya sekarang semua ilmu yang saya dapatkan dari proses kehidupan itu dapat diakui kompetensi kemampuan saya. Sejak adanya Perpres No 9 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

Dengan ini apa yang saya lakukan dengan prosedur yang sudah ditetapkan akan mudah diukur dan dijadikan pengakuan terhadap Capaian Pembelajaran (CP) yang saya peroleh dari pendidikan formal atau non formal atau informal, dan/atau pengalaman kerja pada jenjang pendidikan tinggi, dimulai dari level 3 KKNI atau (Program D1) sampai dengan jenjang kualifikasi level 9 KKNI (Program Doktor).

Masa depan yang dibutuhkan adalah kompetensi atau ahli di bidangnya. Tidak perlu mengambil kuliah jika mahir di bidangnya pasti dapat berguna bagi masyarakat. 

Kuliah? tentu sangat perlu karena untuk mahir di bidangnya jalan yang singkat adalah kuliah. Saya dulu kuliah di jurusan IPA dan sekarang terjerumus di dunia sosial kemasyarakatan. Tidak masalah karena kompetensi saya.

Dengan demikian saya lebih percaya diri menatap masa depan karena walaupun pendidikan saya bukan di human interest, public speaking dan penulis, saya tetap dapat optimis karya saya diapresiasi dan diakui kompetensi saya dalam mengembangkan karir sebagai penulis dan MC.

Untuk yang belum terjerumus dengan pendidikan yang salah seperti saya? ya jangan sampai membuang waktu.
Temukan potensi diri sedini mungkin. 

Buat cita-cita serealistis mungkin. Dalam hidup memang mengalir saja tetapi tetap memerlukan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Pencapaian.

Temukan sasaran anda dalam target angka, misalkan saya kan menjadi penulis top dalam 4 tahun.....lalu dibuat strategi pencapaian untuk mencapai target tersebut dari tahun ke tahun dengan milestone yang terukur. Strateginya harus menempuh pendidikan sastra atau komunikasi, melahirkan karya tiap 6 bulan sekali dan lainnya hingga 4 tahun tercapai.

Jangan terlalu lama menemukan potensi diri seperti saya. Apapun itu, saya selalu menikmati dan mensyukuri semua apa yang saya lalui. Karena dengan proses itu saya menemukan cinta sejati  dan itu yang tidak ada dalam Kerangka Kompetensi Nasional Indonesia bahkan dalam nomenklatur keilmuan yaitu menjadi sarjana Cinta....

Selamat hari Sarjana..(firitri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun