Mohon tunggu...
Andre Situmorang
Andre Situmorang Mohon Tunggu... Administrasi - PhD Student, Juventini

Juventini dan penyuka olahraga yang mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Manuver Wenger

25 April 2017   00:32 Diperbarui: 26 April 2017   09:00 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arsene Wenger, the Professor (antaranews.com)

Mungkin tidak ada yang sadar bahwa Arsenal di dua laga terakhirnya, termasuk kala mengalahkan Manchester City di ajang Piala FA, Minggu malam lalu menggunakan skema yang berbeda. Yak, Arsene Wenger mencoba formasi baru 3-4-2-1 untuk tim asuhannya. Hasilnya tidak buruk, Arsenal berhasil mengalahkan Middlesbrough di Liga Inggris dan menjaga asa mereka untuk tetap berkompetisi di Liga Champion musim depan dan juga berhasil melaju ke Final Piala FA untuk berhadapan dengan rekan sekota Chelsea demi mendapatkan sebuah gelar di musim ini.

Pakem 3 bek saat ini menjadi fenomena baru di Inggris dan Wenger tidak ingin ketinggalan untuk mencobanya. Ia rela meninggalkan pakem andalannya 4-2-3-1 dan mencoba hal baru. Wenger mengambil resiko dengan mencoba hal ini dan saat ini sedang menikmati hasil coba-cobanya itu. Setelah Chelsea menunjukkan hasil positif dengan sistem 3 bek bawaan Antonio Conte, tim-tim lain di liga “kick and rush†ini berbondong-bondong mencobanya. 

Manchester City, Tottenham Hotspur, Everton, Watford, dan Manchester United terhitung tim-tim Liga Inggris yang pernah nekat menggunakan sistem 3 bek ini. Hasilnya variatif, tetapi yang paling fenomenal tentunya kemenangan MU atas Chelsea ketika Mourinho mencoba menggunakan formasi 3-5-2 untuk meredam pasukan Conte. Sebelum musim ini sebenarnya sistem 3 bek pernah dicoba-coba oleh Roberto Mancini ketika masih menangani Manchester Biru tetapi tidak berhasil dengan baik. Pun, ketika Pep Guardiola mencoba sistem ini di City musim ini hasilnya tidak terlalu memuaskan.

Sistem 3 bek dianggap tidak cocok diterapkan di Liga Inggris karena liga ini sangat mengandalkan kemampuan fisik dan kecepatan dibandingan sisi teknikal, sedangkan dalam formasi 3 bek di mana sisi sayap seing terlihat kosong dan membutuhkan 2 sisi sayap yang harus bergantian menyerang dan bertahan sistem ini terlihat rapuh ketika dihadapkan pada tim yang mengandalkan kecepatan sisi sayap ketika membangun serangan.

 Sistem 3 bek juga membutuhkan seorang pemimpin lini belakang yang kokoh untuk mengontrol pertahanan, sedangkan jenis pemain bertahan tipe ini sangat jarang ditemukan di Liga Inggris. Tidak semua tim mampu mengadopsi sistem ini dan berbuah hasil manis.

Chelsea adalah anomali. Kemampuan Conte menganalisis kemampuan Victor Moses dan Marcos Alonso untuk menjadi pengawal sisi sayap, serta munculnya David Luiz sebagai pemimpin di lini belakang Chelsea membuat formasi ini menjadi senjata yang ampuh bagi Chelsea. Tetapi tidak semua tim mampu tampil baik dengan formasi ini.

 Everton tampil 8 kali dengan formasi 3-4-2-1 dengan salah satu hasilnya adalah menghancurkan City dengan sokor 4-0, tetapi mereka juga kalah 1-3 dari Liverpool serta dipermalukan Leicester 1-2 dengan menggunakan sistem ini. Pep Guardiola sudah sering menggunakan sistem 3 bek bahkan sejak masih menangani Barcelona. Dia pernah 4 kali mencoba formasi 3-4-2-1 dengan hasil hanya menang dari tim sekelas West Bromwich Albion dan kalah 1-3 dari Chelsea. 

MU ditangan Mourinho 2 kali mencoba bermain dengan 3 bek untuk menghadapi Chelsea, sekali kalah di perempat final Piala FA dan sekali menang 2-0 di liga adalah hasilnya. Pelatih asal Italia lain yang mencoba memperkenalkan sistem 3 bek adalah Walter Mazzarri yang menangani Watford. Watford memakai formasi ini 19 kali dalam musim ini dengan hasil 6 kali menang, 5 kali imbang, dan sisanya kalah. 

Spurs mungkin satu-satunya tim selain Chelsea yang mampu mengadopsi sistem ini dengan baik. Total Spurs bermain 13 kali dengan sistem 3 bek musim ini di semua kompetisi dengan hasil 10 kali menang, 2 kali imbang, dan 1 kali kalah yang terjadi di semifinal Piala FA, Sabtu kemarin, ketika menghadapi Chelsea.

Arsenal sebelum menghadapi Middlesbrough di pekan ke-33 Liga Inggris sedang mengalami tren buruk. Dari 10 pertandingan terakhir sebelum laga itu, Arsenal hanya menang 4 kali, 1 kali imbang, dan sisanya kalah, termasuk tersingkir dengan agregat memalukan 2-10 dari tangan raksasa Jerman, Bayern Muenchen. Laga terakhir sebelum menghadapi The Boro pun dilalui Arsenal dengan kekalahan 0-3 dari Crystal Palace. 

Arsene Wenger dituntut untuk menghadirkan perubahan dan The Boro yang merupakan penghuni zona degradasi dianggap tepat untuk dijadikan sebagai kelinci percobaan. Arsenal memakai formasi 3-4-2-1 dengan menempatkan trio Gabriel-Koscielny-Holding sebagai pengawal lini belakang ditemani Alex Oxlade Chamberlain dan Nacho Monreal di sisi sayap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun