Mohon tunggu...
Andre Jayaprana
Andre Jayaprana Mohon Tunggu... Administrasi - write and share

seek first to understand

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sejenak di Pulau Kelor Mabar

3 Agustus 2015   11:49 Diperbarui: 3 Agustus 2015   11:49 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan hanya Kepulauan Seribu (DKI Jakarta) punya Pulau Kelor. Mabar (Manggarai Barat-NTT) juga punya Pulau Kelor.

Dengan waktu tempuh kurang dari lima puluh menit dari Labuan Bajo, kapal yang membawa kami sudah merapat ke perairan Pulau Kelor. Persis, seperti banyak artikel wisata yang menggambarkan keindahan pantai Pulau Kelor, kedatangan kami hanyalah ibarat afirmasi dari sekian banyak testimoni wisatawan yang pernah hadir di Pulau Kelor, Mabar.

Laut bulan Juli lalu, ketika kami melakukan perjalanan liveaboard di perairan Taman Nasional Komodo memang sangat bersahabat. Hanya saja ketika menuju ke dan keluar dari perairan Gili Lawa, ombak agak besar. Selebihnya, sungguh kami sangat dimanjakan oleh alam Mabar yang indah dan lautnya yang tenang dan bersahabat.

Lihat, betapa asyiknya anak-anak menikmati hari di perairan Pulau Kelor.

Pulau Kelor, pada hari Minggu adalah tempat piknik yang mengasyikkan, bukan hanya untuk wisatawan domestik atau asing tapi juga penduduk pulau-pulau di sekitarnya dan masyarakat Labuan Bajo.

Oh ya, liveaboard adalah istilah yang lazim untuk perjalanan wisata yang kami tempuh dengan sehari-hari bermalam di kapal. Di kapal yang kami tempati misalnya, memang disediakan kamar tidur, kamar mandi, serta tempat terbuka di bagian kapal untuk menikmati makan pagi, siang dan malam yang dimasak di kapal dengan bahan-bahan segar oleh dua awak kapal dan kaptennya yang mendampingi kami. Malam hari, biasanya kapal menepi di perairan yang agak tenang dan dekat dengan pulau tertentu. Kapal-kapal wisatawan yang menepi untuk bermalam biasanya berkelompok dengan kapal lainnya seperti halnya parkir bersama, sehingga kerap para wisatawan dan awak kapal dapat bertegursapa dengan wisatawan dan awak kapal lainnya.

Kapal juga sudah dilengkapi dengan solar panel sehingga pada malam hari ketika listrik mulai diaktifkan, kami dapat melakukan pengisian baterai beberapa perangkat elektronik termasuk smartphone dan kamera.

Sekitar satu setengah jam tak terasa sudah kami menikmati wisata Pulau Kelor, makan siang pun sudah siap menanti di kapal.

Dan kami pun melanjutkan perjalanan ke Pulau Rinca.

Salam Negeri Seribu Pulau !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun