Mohon tunggu...
Andre Jayaprana
Andre Jayaprana Mohon Tunggu... Administrasi - write and share

seek first to understand

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Inilah Akibat Buku Jendela Dunia

21 Oktober 2014   06:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:18 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi jalan-jalanku dari mana asal-usulnya ?

Puluhan tahun telah berlalu tapi satu hal yang tidak pernah kulupa adalah tumpukan buku cerita yang mengasyikkan, komik-komik seru kisah petualangan, ensiklopedia yang menguak dunia dan semesta, tokoh-tokoh terkenal, asal-usul kebudayaan dan peradaban, penemuan-penemuan penting yang mengubah hidup manusia, tidak ketinggalan majalah-majalah yang penuh inspirasi dan mencerdaskan.

[caption id="attachment_330159" align="aligncenter" width="600" caption="dokumen pribadi - Buku Jendela Dunia"][/caption]

Itulah nasibku dulu generasi X yang jelas berbeda dengan generasi platinum sekarang. Mana ada smartphone yang selalu mengekor, googling sana-sini atau betapa beruntungnya sekadar bersentuhan dengan Wikipedia. Siapapun bilang zamannya sudah beda. Social Media menjadi budaya.

Orang tuaku jelas adalah kunci semuanya itu. Kalau bukan mereka yang memulai, apakah aku pernah terpikir untuk memulai ? Mulai dari satu-dua buah buku, majalah dan terus berkembang ke ensiklopedia. Mulai dari kisah-kisah ringan yang menarik hati hingga ke hal-hal yang lebih berarti. Bukan sekadar pemenuhan kewajiban sekolah, hingga membaca buku adalah kenikmatan terkadang tak bisa digubris hanya untuk sekadar menikmati makan siang, malam ataupun tidur yang cukup.

Lima Sekawan, Empat Petualang, Pasukan Mau Tahu, Enid Blyton, Alfred Hitchcock, Agatha Christie dengan Hercule Poirot dan sel-sel kelabunya, Hergé dengan lebih dari dua puluh kisah petualangan Tintin di berbagai negara di dunia, Snowy, Bianca Castafiore, Kapten Haddock, ada yang pernah membaca Tanguy dan Laverdure ? Atau kisah klasik dari Karl May: Winnetoudan Old Shatterhand ? Lucky Luke ? Ya. Asterix ? Ya. Sherlock Holmes pasti tahu dong ! Kalau Ms. Marple ada yang tahu ?

Dulu kalau mampir ke Bandung, ayahku pasti pulang dengan membawa komik-komik karya RA Kosasih, ada Mahabharata ada juga Pandawa Seda. Semuanya pernah kulahap habis. Belum lagi buku-buku seri ilmu pengetahuan dengan ilustrasi menarik dan sederhana, misalnya tentang sejarah bajak laut, sejarah lokomotif, sejarah listrik, sejarah pesawat terbang. Siapa yang pernah membaca tentang kisah Jenderal Hannibal dari Cartago Afrika Utara yang membawa pasukan gajahnya masuk ke Eropa melewati Pyrenees dan Alps sampai bagian utara Itali dan menggentarkan pasukan Romawi ? Terlalu banyak sih yang aku baca hahaha…

Selain suka membelikan oleh-oleh buku, orang tua juga dulu berlangganan satu majalah yang sangat mengesankan ini: Intisari. Dan entah nasib apa yang membawaku mengenal seorang pionir majalah ini Pak Alfons Taryadi almarhum yang kalau menurut beliau dulu kalau bepergian keluar negeri selalu mencari toko buku, mengunjunginya dan memborong buku-buku.

Nah apa sih ya yang paling menarik hatiku ketika membaca majalah Intisari itu ? Ada yang pernah mendengar nama H.O.K. Tanzil ? Terakhir aku mendengar tentang orang yang aku kagumi ini adalah tahun 2013 lalu, usianya tahun 2013 itu adalah 90 tahun dan masih sehat. Ya Tuhanku, dalam usianya yang tidak muda lagi, dulu itu kalau tidak salah pada tahun 1974, beliau berhenti dari pekerjaannya hanya untuk menghabiskan waktu bersama istri tercintanya (sudah meninggal dunia pada tahun 1994) mengunjungi 240 negara di dunia. Beliau rajin menulis pengalaman perjalanannya di majalah Intisari. Membaca kisah-kisah perjalanan beliau pada tahun 80-an seperti itu sungguh bagaikan suatu keajaiban. Kisah-kisah perjalanan yang ditulis sederhana apa adanya dan begitu rinci. Tidak salah kalau beliau menjadi inspirator utamaku untuk urusan travel writer. Luar biasa !

Buku selalu menjadi jendela dunia. Tapi satu hal yang belum pernah kupahami adalah Tuhan memberiku kesempatan lebih dari sekadar membaca buku. Apakah ini akibat aku overdosis membaca buku yang jendela dunia itu ? Sehingga perjalanan hidup menghantar aku untuk berkesempatan keluar dari jendela dan mengalami dunia sesungguhnya ? Ini masih misteri tapi aku selalu berterima kasih kepada Tuhan. Berterima kasih kepada orang tuaku, guru-guruku, para sahabat, dan walaupun tak mengenal langsung seorang H.O.K Tanzil yang menginspirasi, rasa syukur dan berterima kasih itu selalu hadir dan semangat untuk menandai peta dunia ini dengan noktah kehadiranku yang sesungguhnya tidak pernah padam. Jalani dan Tuliskan !

[caption id="attachment_330160" align="aligncenter" width="600" caption="dokumen pribadi - Inspirasi H.O.K. Tanzil dan Majalah Intisari, Luar Biasa !"]

14138240911381056152
14138240911381056152
[/caption]

Inilah akibat buku jendela dunia !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun