Hingga anak panah itu melesat jauh dengan cepat.
Meliuklah dengan suka cita dalam rentangan tangan
Sang Pemurah,
Sebab Dia mengasihi anak panah yang melesat laksana kilat.
Sebagaimana pula dikasihi-Nya busur yang mantap.
Â
Dari syair indah inilah saya hendak mengungkap substansi rencana pendidikan anak sejak dini. Ingat, bahwa orang tua ibarat busur yang mantap itu. Dan menjadi busur yang mantap itu adalah perbuatan mulia yang dikasihi Tuhan. Jadi bagaimana mungkin orang tua, busur yang mantap dapat menjamin tujuan pendidikan anak-anaknya agar ibarat anak panah menuju rumah masa depan mereka ?
Zaman sekarang orang tua seharusnya lebih dipermudah dengan berbagai informasi tentang bagaimana cara menjamin anak-anak dapat menyelesaikan pendidikannya sesuai dengan minat dan bakat masing-masing anak. Salah satu contohnya adalah acara Kompasiana Nangkring bersama Axa Mandiri tanggal 29 September 2015 lalu. Aspek finansial menjadi kian penting untuk menjamin pendidikan anak-anak saat ini dan di masa yang akan datang. Salah satu pertimbangan adalah kenaikan biaya pendidikan dari tahun ke tahun. Nah, belum lagi berbagai risiko yang mungkin saja terjadi pada orang tua selama perjalanan hidupnya yang dapat berpengaruh pada masa depan pendidikan anak-anak.
Berbicara tentang aspek finansial untuk pendidikan anak sebenarnya dapat disederhanakan dengan konsep bagaimana orang tua dapat menjamin secara finansial hingga anak dapat menyelesaikan masa pendidikannya sesuai dengan yang dicita-citakan. Tentu saja banyak jalan ke Roma untuk menjamin hal tersebut. Salah satunya adalah dengan asuransi pendidikan. Hal-hal di bawah ini dapat berguna sekaligus menarik untuk mempertimbangkan asuransi pendidikan sebagai alternatif yang dipilih guna menjamin tujuan pendidikan anak-anak.
- Sementara ada pendapat bahwa waktu yang tepat memulai persiapan asuransi pendidikan adalah sejak anak baru dilahirkan, saya justru berpendapat bahwa persiapan sudah jauh dimulai sejak persiapan pernikahan. Mengapa demikian? Tentu saja kalau mengikuti norma yang berlaku pada umumnya, menikah itu tujuannya juga untuk memperoleh keturunan bukan ? Nah di sinilah ujian bagi calon suami yang baik untuk memahami pentingnya asuransi pendidikan sebagai salah satu alternatif untuk menjamin rencana pendidikan anak sedini mungkin. Dan wanita mana sih yang tidak tambah cinta dengan calon suaminya jika hal-hal seperti itu sudah direncanakan saat persiapan pernikahan. Lebih mantaplah pastinya.
- Realisasikan memiliki asuransi pendidikan sedini mungkin pada saat anak baru dilahirkan. Prinsipnya semakin awal mengikuti asuransi pendidikan pada saat itu usia orang tua pada umumnya masih cukup muda, sehat dan produktif dalam bekerja, sehingga biaya premi asuransi pendidikan biasanya lebih murah dan orang tua juga lebih mudah mengalokasikan pendapatannya untuk berasuransi.
- Mengapa asuransi pendidikan ? Hal ini karena menjamin dana pendidikan anak akan lebih lebih lengkap daripada sekadar menabung. Dalam berbagai fitur asuransi pendidikan yang pernah saya pelajari biasanya ada unsur investasi dan tentu saja proteksi (asuransi).
- Dana investasi dan hasilnya untuk siapa ? Ya tentu saja untuk pendidikan anak.
- Unsur proteksinya (asuransi) untuk siapa ? Nah jawaban ini adalah untuk risiko yang dihadapi orang tuanya, terutama dalam hal ini pemegang polis sekaligus penanggung. Loh, jadi bukan untuk anaknya. Betul, nanti kalau terjadi risiko misalnya orang tua tidak dapat bekerja karena sakit kritis atau cacat total atau meninggal dunia secara normal atau kecelakaan, maka dana pendidikan anak tetap tersedia. Itulah sebabnya polis asuransi itu atas nama orang tua bukan atas nama anak. Anak, dalam hal ini terjamin pendidikannya karena tersedianya dana dari hasil investasi dan jika orang tua mengalami risiko yang telah disebutkan, maka anak akan tetap terjamin dengan dana asuransi. Memang pada akhirnya untuk kepentingan anak dan tertanggung juga.
- Pilih perusahaan asuransi yang terpercaya untuk melakukan konsultasi lebih lanjut tentang produk dan fitur yang cocok untuk kondisi finansial orang tua.
Nah, demikian tentang substansi rencana pendidikan anak sejak dini. Sekali lagi ingatlah resep syair Gibran yang menyentuh hati itu.
Sebab Dia mengasihi anak panah yang melesat laksana kilat.