Warga +62 sepertinya terbawa suasana saat melihat konten youtube fiki naki, sampai-sampai memenuhi kolom komen IG si perempuan yg jadi korban rayuan gombal Fiki Naki.
Melihat komennya aku ketawa, ada yang memaksakan diri menggunakan bahasa rusia dengan bantuan google translate sampai diketawain Dayana karena penggunaan kalimat yg kurang tepat.
Yang lebih parah para netizen memaksa mereka untuk menikah, yang jadi korbannya si junaedi salah satu mahasiswa Indonesia yg ada disana, kena bully habis gara-gara bikin konten bareng dayana, aku ketawa liat komen-komennya yg sadis banget kalau kata Pandji pragawiksono " Kebebasan berpendapat yang kebablasan ".
Hidup di negara +62 memang unik sangat mudah viral dan sangat mudah memasuki dunia privacy orang lain.
Tapi seandainya aku juga bisa banyak bahasa mungkin aku tidak perlu repot melihat selebaran lowongan kerja yang menjadikan penguasaan bahasa inggris sebagai syarat. Ah.... andai aku seperti Fiki Naki.