Mohon tunggu...
Andy Tirta
Andy Tirta Mohon Tunggu... Sales - Peace comes from within, don't seek it without.

Peace comes from within, don't seek it without.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Membeli Barang dan Memilih Presiden

14 Januari 2019   07:04 Diperbarui: 14 Januari 2019   21:00 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya berpengalaman sebagai Salesman lebih dari 10 tahun, sebelum menjual saya harus tahu apa yg saya jual. Saya mesti pelajari product knowledge (pengetahuan tentang produk) barang yang akan saya jual. 

Agar saya bisa menjelaskan dan memberikan konsultasi buat para calon pembeli saat saya melakukan prospecting. Saya pun harus sedikit banyak mempelajari produk-produk kompetitor yg beredar di pasar agar produk yg saya jual tidak kalah bersaing.

Sebagai sales person, saya tahu bahwa biasanya produk yg berkualitas baik akan mudah laku, mudah dijual, tanpa perlu lelah berbicara sampai berbusa-busa dalam memberikan penawaran kepada para calon pembeli. Karena, barang atau produk yg berkualitas baik akan mampu menjual 'dirinya sendiri'.

Tetapi, ini hanya berlaku dalam masyarakat konsumen yg cerdas yg sudah tidak gampang dibohongi oleh iklan-iklan, promosi-promosi serta propaganda-propaganda.

Dan, biasanya, setiap calon pembeli sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu barang/produk, pastilah akan memilih, bertanya, mempelajari spesifikasi produk yg akan dibelinya. 

Acapkali juga mereka akan membanding-bandingkan terlebih dahulu produk-produk sejenis baik dari segi bentuk, warna, garansi yg diberikan pabrik, after sales service (layanan purna jual) dan harganya.

Begitupun dalam hal memilih calon presiden yg akan memimpin bangsa dan negara, yg akan menahkodai negeri besar ini. 

Seorang  calon presiden selain harus memiliki integritas, jujur, antikorupsi, pekerja  keras, tentu juga harus memiliki visi-misi yg jelas dan realistis. Memiliki pengalaman dan track record yg baik. Di masa lalu tidak pernah melanggar hukum yg berat.

Jadi, kita semua harus cerdas sebagai pembeli alias konsumen, harus memilih-milih, mempelajari product knowledge terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengeluarkan uang untuk membeli. Harus bandingkan dulu produk-produk kompetitor, perbedaan harganya, mutunya,  serta bagaimana layanan purna jualnya.

Tidak beda pulalah dalam hal memilih presiden. Rakyat sebagai pemilih yg berdaulat harus cerdas dalam memutuskan memilih seorang pemimpin yg akan diberikan mandat memimpin, menyejahterakan dan memakmurkan seluruh Rakyat secara adil dan bijaksana sesuai UUD 1945, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

Pembeli yg cerdas tentu akan membeli barang yg berkualitas dan bergaransi syukur-syukur harganya pun tidak mahal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun