Mohon tunggu...
Andi Samsu Rijal
Andi Samsu Rijal Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Bahasa dan Budaya

Seorang Ayah; Pencinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Belanja Makanan Lebaran di Pasar Tradisional

12 April 2023   05:26 Diperbarui: 12 April 2023   05:24 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi. Sumber ilustrasi: UNSPLASH

Menjelang lebaran Idul Fitri, perlu persiapan makanan yang higienis. Olehnya itu sebaiknya barang dan bahan makanan kita beli sendiri di pasar tradisional. Dengan belanja sendiri di pasar tradisional kita bisa memastikan bahwa barang dan bahan makanan tersebut higienis dan tentu tidak diragukan lagi kehalalannya. 

Menjelang lebaran tentu harga barang dan bahan makanan biasanya melonjak. Namun dengan belanja sendiri di pasar tradisional kita bisa mengelola keuangan dengan baik serta dapat memprediksi ketersediaan barang dan bahan makanan kita. Demikian proporsi tamu atau orang-orang yang akan berkunjung kita bisa mengetahuinya. Dengan belanja di pasar tradisional tentu lebih murah dari pasar moderen atau dibandingkan dengan belanja makanan beku yang harus membutuhkan labelisasi kandungan, higienis dan kehalalannya.

Aspek labelisasi pada produk makanan memang sangat penting untuk pelanggan. Agar kekuatiran tidak lagi muncul saat belanja. Namun hemat saya bahwa tidak semua produk makanan harus di labelisasi. Produk makanan yang ada di pasar tradisional mungkin kurang higienis karena campur baur dengan produk makanan lainnya yang dengan kemasan. Tetapi produk produk makanan di pasar tradisional lebih menjanjikan aspek labelisasi yang lain seperti aspek labelisasi kehalalan. 

Jika kita di kampung tentu tidak ada masalah, sebab kita dapat belanja langsung di pasar tradisional dengan akses yang mudah. Lalu bagaimana dengan masyarakat perkotaan dengan kompleks multikultural? Atau aksesibilitas yang sulit ke pasar pasar tradisional.  Tentu dengan situasi tersebut kiranya dapat memanfaatkan jasa kurir dengan belanja online, kita bisa bergabung pada komunitas online di berbagai media sosial seperti food bank, komunitas pasar. Sehingga kita bisa melihat dan mereview makanan secara online tanpa harus ke pasar lalu melakukan belanja seperti pre order, take away, delivery dan sebagainya. 

Sehingga segala potensi dapat kita maksimalkan. Apalagi menjelang ramadan di mana tingkat kompleksitas semakin tinggi dari sebelumnya. Namun hal ini dapat kita atasi dengan memaksimalkan potensi tangan dan gadget kita. Sehingga aspek labelisasi kehalalan produk makanan bisa pula kita atasi dengan baik. 

Sekedar tambahan juga bahwa mungkin pemerintah khususnya PD PASAR dapat menghubungkan beberapa aplikasi pasar online yang dapat menjangkau masyarakat perkotaan. Sehingga aktivitas pasar tradisional meningkat, proses perputaran uang akan berjalan dengan baik. Begitu pun masyarakat luas yang akan merayakan lebaran dapat terbantu dengan baik. Saya pikir tidak mesti hanya pasar modern yang harus tersentuh dengan teknologisasi, namun pasar tradisional pun harus demikian. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun