Mohon tunggu...
Andi Ronaldo
Andi Ronaldo Mohon Tunggu... Konsultan manajemen dengan ketertarikan pada dunia keuangan, politik, dan olahraga

Writing is not just a hobby, but an expression of freedom. Through words, we can voice our thoughts, inspire change, and challenge boundaries without fear of being silenced.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Auman Sang Gembala dan Harapan untuk Paus Leo XIV

9 Mei 2025   07:00 Diperbarui: 9 Mei 2025   10:51 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paus Leo XIV dalam Sambutan Pertamanya dari Balkon Basilika Santo Petrus (YouTube/CBS News)

Keahlian doktoralnya dalam hukum kanonik menyediakan kerangka kerja yang kokoh untuk mengatasi masalah ini secara sistematis dan dengan integritas melalui panggilan Alkitab untuk pembaruan yang bersifat abadi: "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang" (2 Korintus 5:17 ). 

Respons yang jujur dan penuh kasih terhadap krisis ini, yang bertujuan untuk memulihkan kepercayaan dan memperkuat otoritas moral Gereja, akan menjadi ciri awal yang penting dari kepausannya.

Dalam menavigasi kompleksitas dunia modern, Paus Leo XIV dapat mengambil inspirasi dari beragam warisan para pendahulunya yang bernama sama. Seperti Leo I Agung, yang berdiri teguh melawan bidah dan dengan berani membela Roma, ia dapat menjadi suara kejelasan doktrinal dan keberanian moral di zaman yang semakin sekuler. 

Seperti Leo IV, yang dengan tekun membangun kembali pertahanan Roma dan memulihkan gereja-gerejanya setelah serangan Sarasen, termasuk pembangunan Tembok Leonine, ia dapat bekerja untuk memperbaiki dan memperkuat fondasi spiritual Gereja. 

Seperti Leo IX, yang tak kenal lelah melakukan perjalanan dan mengadakan sinode untuk memberlakukan reformasi penting terhadap simoni (praktik jual beli jabatan gerejawi) dan inkontinensia klerikal (ketidakmampuan rohaniwan mengendalikan diri), sehingga memperkuat otoritas kepausan untuk generasi mendatang, ia dapat memperjuangkan reformasi dan pemurnian internal yang berkelanjutan. 

Dan seperti Leo XIII, yang Rerum Novarum-nya yang profetik menghadapi pertanyaan sosial mendesak di zamannya, ia dapat menawarkan kebijaksanaan dan bimbingan tentang tantangan global kontemporer seperti ketidaksetaraan ekonomi dan upaya perdamaian dunia. 

Sejarah para Paus Leo menunjukkan bahwa melalui kepemimpinan yang berprinsip, adaptif, dan berani, Gereja secara konsisten telah menghadapi dan mengatasi cobaan berat. 

Umat Katolik di seluruh dunia termasuk saya tentu berharap akan Gereja yang, di bawah bimbingannya, berbicara dengan kasih yang meyakinkan, bertindak dengan keadilan yang tak tergoyahkan, dan terus menarik seluruh umat manusia menuju cakrawala harapan abadi, sehingga, seperti rajawali, ia dapat "mendapat kekuatan baru...berlari dan tidak menjadi lesu...berjalan dan tidak menjadi lelah" (Yesaya 40:31 ).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun