Mohon tunggu...
Andi Ronaldo Marbun
Andi Ronaldo Marbun Mohon Tunggu... Lainnya - Detektif informasi, pemintal cerita, dan pemuja mise-en-scène

Everyone says that words can hurt. But have they ever been hurt by the deafening silence? It lingers like the awkward echo after a bad joke, leaving you wondering if you've been forgotten, ostracized, or simply become so utterly uninteresting that even crickets find your company unbearable.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mengapa Transportasi Udara Belum Menjadi Pilihan Utama untuk Mudik Lebaran di Indonesia?

11 April 2024   17:52 Diperbarui: 12 April 2024   11:40 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situasi jelang Hari Raya Idul Fitri di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (18/4/2023). (KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA)

Tradisi mudik Lebaran di Indonesia merupakan salah satu fenomena migrasi tahunan terbesar di dunia. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi yang bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, pergerakan masyarakat secara nasional diperkirakan mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang pada masa Lebaran 2024. 

Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada tahun sebelumnya sebanyak 123,8 juta orang. Hasil survei tersebut juga menunjukkan bahwa kereta api sebesar 20,3% (39,32 juta) menjadi pilihan angkutan mudik Lebaran terbanyak, diikuti bus 19,4% (37,51 juta), mobil pribadi 18,3% (35,42 juta), dan sepeda motor sebesar 16,07% (31,12 juta).

Ilustrasi Mudik Lebaran di Indonesia (Reuters/Yuddy Cahya Budiman via The Jakarta Post)
Ilustrasi Mudik Lebaran di Indonesia (Reuters/Yuddy Cahya Budiman via The Jakarta Post)

Data lanjutan dari Kementerian Perhubungan menunjukkan bahwa angkutan udara menjadi pilihan transportasi utama lainnya dengan penumpang harian selalu mencapai lebih dari 200.000 penumpang per hari antara lima hingga sehari sebelum Lebaran pada 10 April 2024.

Akan tetapi, angka tersebut masih kalah jauh dibandingkan dengan mudik yang menggunakan mobil sebanyak lebih 2 juta orang per hari melalui jalan tol dan hingga 3 juta orang per hari melalui jalan arteri. 

Dengan kata lain, jika menilik secara saksama, penggunaan transportasi udara masih sangat minim dibandingkan moda transportasi darat. Memahami alasan di balik minimnya pemanfaatan transportasi udara saat mudik Lebaran tentu menjadi penting untuk mengidentifikasi alasan di balik fakta tersebut dan strategi yang tepat demi mendorong pilihan transportasi udara di masa mendatang.

Perbandingan Perjalanan Musim Liburan di Seluruh Dunia

Musim liburan, yang meliputi perayaan Natal, Tahun Baru Imlek, dan sebagainya selalu memicu peningkatan tajam dalam perjalanan di berbagai belahan dunia.

Asosiasi Mobil Amerika Serikat (AAA) memproyeksikan terdapat 115,2 juta perjalanan antara tanggal 23 Desember hingga Tahun Baru 2023 -- dan 90% dari jumlah tersebut akan bepergian dengan mobil. Menurut Dewan Negara Republik Rakyat Tiongkok, sekitar 195,24 juta perjalanan penumpang ditangani oleh sektor transportasi Tiongkok pada Malam Tahun Baru Imlek 2024, naik 26,7% dibandingkan tahun lalu. 

Dari jumlah tersebut, lalu lintas jalan raya berjumlah 184,62 juta perjalanan penumpang (mencakup 94,56%), naik 24,2 persen YoY. Lalu lintas kereta api menjadi moda transportasi terbanyak kedua pada perjalanan Festival Musim Semi tersebut, melonjak 98,8% menjadi 8,257 juta perjalanan, sementara perjalanan udara sekalipun melonjak 137,7% hanya mencakup 1,797 juta penumpang, dan perjalanan penumpang melalui jalur laut meningkat 11,9% menjadi 566.000. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun