Mohon tunggu...
Andi Ronaldo Marbun
Andi Ronaldo Marbun Mohon Tunggu... Lainnya - Detektif informasi, pemintal cerita, dan pemuja mise-en-scène

Everyone says that words can hurt. But have they ever been hurt by the deafening silence? It lingers like the awkward echo after a bad joke, leaving you wondering if you've been forgotten, ostracized, or simply become so utterly uninteresting that even crickets find your company unbearable.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Mewujudkan Mimpi: Langkah Strategis Indonesia Menuju Tuan Rumah Olimpiade Musim Panas 2036

1 Februari 2024   14:09 Diperbarui: 1 Februari 2024   14:51 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aspirasi Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas telah muncul sejak lama, terutama setelah Indonesia cukup berhasil menjadi tuan rumah Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Keinginan tersebut juga telah mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo dan menawarkan prospek yang sangat memikat. Sebagai negara dengan populasi terbanyak keempat di dunia dengan warisan budaya yang kaya dan semangat olahraga yang berkembang pesat, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Akan tetapi, mendapatkan hak tuan rumah Olimpiade yang juga diidamkan banyak negara membutuhkan strategi yang harus disusun dengan cermat, menyeimbangkan ambisi dengan realitas. Artikel ini menggali sejumlah aspek penting yang perlu diperhatikan oleh Indonesia jika ingin berhasil menjelajahi lanskap yang kompetitif dan mewujudkan mimpi Olimpiade.

Sumber: DJKN Kemenkeu RI
Sumber: DJKN Kemenkeu RI

Pembangunan Infrastruktur: Aspek Penentu Kesuksesan untuk Menjadi Tuan Rumah Olimpiade 2036

Menjadi tuan rumah Olimpiade memerlukan infrastruktur berkelas dunia. Meski Indonesia telah memiliki sejumlah fasilitas yang cukup memadai, investasi besar tetap diperlukan untuk memenuhi standar yang ditetapkan oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC). Proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang ambisius dari pemerintah dan direncanakan selesai pada 2045 dengan anggaran sekitar $41,2 miliar, menawarkan peluang yang unik. Fokus pembangunan IKN dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dan fitur smart city selaras dengan reformasi yang dirancang oleh IOC dalam Olympic Agenda 2020. Mengintegrasikan infrastruktur Olimpiade yang didedikasikan dalam desain IKN, bersamaan dengan jaringan transportasi yang bagus dan pemanfaatan sumber energi terbarukan, bisa menunjukkan komitmen Indonesia terhadap inovasi dan pembangunan yang peduli lingkungan.

Akan tetapi, IKN sendiri tidak sepenuhnya dirancang untuk memenuhi ambisi Indonesia dalam aspek pembangunan olahraga pada semua cabang olahraga Olimpiade, sehingga komitmen untuk menjadikan IKN sebagai tuan rumah Olimpiade 2036 tetap memerlukan investasi tambahan untuk pembangunan infrastruktur utama yang meliputi stadion megah, indoor arena, dan sebagainya. Di luar IKN, infrastruktur yang cukup memadai sebenarnya telah ada dan akan membutuhkan dana renovasi yang tidak sebesar pembangunan infrastruktur baru di IKN tetapi mengingat Indonesia telah menyatakan komitmen kepada IOC dengan menawarkan IKN sebagai calon tuan rumah, hal ini tidak lagi menjadi pilihan yang dipertimbangkan. Meskipun demikian, menurut Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia, dana sebesar $5,2 miliar telah dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur olahraga antara 2020 hingga 2024. Investasi ini, dikombinasikan dengan kemitraan publik-swasta, bisa secara signifikan digunakan untuk pembangunan stadion, velodrom, arena akuatik, dan gelanggang olahraga lainnya dengan fokus utama di IKN.

Sumber: National Geographic
Sumber: National Geographic

Pertimbangan Finansial: Menyeimbangkan Manfaat dengan Biaya

Penyelenggaraan Olimpiade membutuhkan anggaran yang sangat besar. Olimpiade Tokyo 2020 membutuhkan anggaran sebesar $20,8 miliar, dari yang awalnya dianggarkan sebesar $15,4 miliar. Edisi Olimpiade sebelumnya yang diselenggarakan sebelum pandemi juga tidak kalah masif, sebesar $13,1 miliar untuk Olimpiade Rio 2016, $13 miliar untuk London 2012, $43 miliar untuk Beijing 2008, dan $11 miliar untuk Athena 2004. Sebagai suatu kota baru tanpa adanya infrastruktur olahraga, anggaran yang dibutuhkan oleh IKN tentu tidak akan kalah masif atau bahkan berpotensi menjadi yang termahal sepanjang sejarah, sama seperti Qatar yang mengeluarkan dana hingga $242,8 miliar untuk menyelenggarakan Piala Dunia FIFA 2022 tanpa adanya infrastruktur awal yang memadai dibandingkan negara-negara tuan rumah sebelumnya yang membutuhkan dana antara $3-14 miliar. Untuk mengurangi risiko keuangan, Indonesia harus mengadopsi pendekatan efisiensi yang sebaik mungkin. Menggunakan skema public-private partnerships dan menjelajahi model pembiayaan inovatif dengan penerbitan green bonds yang bisa meredakan beban fiskal mungkin bisa menjadi alternatif selain penggunaan anggaran belanja negara. Transparansi dan manajemen yang bertanggung jawab menjadi aspek yang sangat penting untuk membangun kepercayaan dengan IOC, mitra/sponsor potensial, dan tentunya masyarakat Indonesia.

Di luar biaya, keuntungan ekonomi juga tidak dapat diabaikan. Studi oleh Ernst & Young (EY) memperkirakan bahwa Olimpiade Brisbane 2032 akan menghasilkan manfaat ekonomi sebesar $8,8 miliar untuk Australia. Indonesia dapat mengantisipasi dampak positif serupa pada pariwisata, penciptaan lapangan kerja, dan penjualan barang/jasa dari aktivitas selama penyelenggaraan Olimpiade. Analisis cost-benefit yang komprehensif dan penguraian implikasi ekonomi jangka panjang akan menjadi faktor yang sangat penting untuk meyakinkan IOC untuk menjadi IKN sebagai tuan rumah Olimpiade 2036.

Sumber: Kemlu RI
Sumber: Kemlu RI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun