Mohon tunggu...
ANDI Pangeran
ANDI Pangeran Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan konsultan bidang Organisasi, Manajemen SDM serta relawan Palang Merah Indonesia yang pasti penikmat nasi goreng....

Belajar memahami untuk semua hal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Oh Guruku.., Tanpa Tunjangan Sertifikasi Jadi Apa?

25 November 2021   23:27 Diperbarui: 25 November 2021   23:34 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hari Guru Nasional 25 Nopember kemendikbud.go.id

Hari ini kita memperingati sebagai hari Guru Nasional, Menteri Pendidikan & Kebudayaan Riset Teknologi (KEMENDIKBUD RISTEK) mas Nadiem Makarim menjadi Inspektur Upacara pada peringatan hari Guru Nasional yang jatuh pada hari ini.  Beberapa siswa di berbagai sekolah di Indonesia juga memperingati hari Guru dengan berbagai caranya masing - masing.  

Sadarkah kita jika tidak ada guru kita tidak akan menjadi apapun hari ini? Pernahkah kita benar - benar berfikir tentang guru? atau melakukan sesuatu begitu yang bermanfaat bagi guru kita mungkin atau untuk guru - guru se Indonesia?  Apakah hari guru hanya menjadi sebuah seremonial saja setiap tahunnya?

Saya mencoba menulis dari sudut pandang yang agak berbeda dari yang umumnya orang lain tulis.  Saya mencoba melihat ketimpangan yang terjadi antara guru - guru itu sendiri, sementara fungsi dan tugas mereka adalah sama di seluruh Indonesia, tetapi mengapa terjadi ketimpangan?

Sudah banyak tulisan tentang guru - guru yang mengajar di daerah terpencil, wilayah terluar di Indonesia dengan segala keterbatasannya, bahkan hingga guru yang hanya mendapatkan honor mengajar jauh dari layak untuk hidup.  Mohon maaf saya tidak akan membahas semua tentang itu.  Saya akan membahas tentang tunjangan sertifikasi guru yang diterima oleh beberapa guru di Indonesia. 

Teman - teman semua, banyak dari guru - guru sudah menerima tunjangan sertifikasi guru, tentunya dengan mendapatkan tunjangan ini secara otomatis pendapatan mereka juga akan lebih baik.  

Kok bisa? Pastilah, karena mereka mendapatkan tambahan gaji yang diberikan oleh pemerintah. Pertanyaannya adalah apakah mereka pantas mendapatkannya?  Pastilah guru yang mendapatkan akan menjawab serempak "wajar lah dan pantas dong"  oke lah, yuk kita review sedikit, 

Teman saya mengajar sekolah dasar di Ibukota negara tercinta ini, kebetulan ia seorang ASN.  Rata - rata per bulan ia memperoleh penghasilan hingga 7 jutaan, sementara guru lain yang bukan ASN yang juga sama - sama sebagai guru sekolah dasar juga memperoleh penghasilan perbulan hingga 4 jutaan.  Wow, beda ya antara yang ASN dan bukan ASN.  hehehee.., 

Bagaimana seorang guru  mengajar di sekolah swasta?  nah ini lebih unik lagi, rata - rata guru yang mengajar di sekolah swasta tentu akan dilihat sekolah swasta apa dulu, apakah sekolah swastanya terkenal? atau tidak terkenal?  

Bahkan saya pernah mendapatkan cerita ada seorang guru swasta dari sekolah terkenal memperoleh penghasilan per bulan yang ternyata tidak terlalu besar, meskipun sekolah swastanya terkenal dan diketahui untuk masuk ke sekolah tersebut setiap siswa akan membayar dengan biaya cukup mahal.   Jika di rata - ratakan, maka penghasilan seorang guru dari sekolah swasta per bulan di perkotaan khususnya di wilayah Jabodetabek adalah sekitar Rp. 3.000.000,-hingga Rp. 6.000.000,- 

Nah semakin banyak neh ketimpangan gaji guru di sekolah negeri (baik ASN dan bukan ASN) dan juga di sekolah swasta.  Bagaimana dengan guru yang mengajar di daerah bukan perkotaan? yang pasti nilai penghasilannya akan lebih kecil. 

Fenomena apakah ini? apakah sudah sebegitunya bahwa seorang guru yang dulu mempunyai predikat "pahlawan tanpa tanda jasa" kita sudah berubah menuju kapitalis?  Siapakah yang salah? Apakah gurunya? Sekolahnya? atau Masyarakatnya? 

Teman - teman guru, pernahkah kita mengalami keterlambatan pembayaran tunjangan sertifikasi?  apa yang dilakukan?  Protes kah?  marah kah?  mengapa? karena untuk membiayai kebutuhan hidup?  

Bayar cicilan kendaraan, belanja keperluan atau yang lain?  Inikah tujuan teman - teman mendapatkan sertifikasi?   Tahun 2014 dan tahun 2019 pernah ada wacana tunjangan sertifikasi akan dihapuskan, apa yang terjadi?  Banyak isu miring tersebut dikaitkan dengan pilpres pada masa itu, sehingga wacana itu tidak terjadi.  Sudah seperti itukan pahlawan tanpa tanda jasa itu?  

Teman - teman guru semua, pernahkah kita berfikir bahwa tunjangan sertifikasi itu yang diberikan oleh pemerintah itu adalah dalam rangka meningkatkan kompetensi dan kapabilitas kita sebagai guru.  

Seharusnya tunjangan sertifikasi itu dimanfaatkan oleh kita sebagai guru untuk menambah wawasan, mengikuti training atau pelatihan.  Sudah berapa banyakkah hal itu kita lakukan bagi diri kita sebagai guru?   

Berbagai cara kita lakukan demi lulus sertifikasi, seingat saya pada waktu menjadi assesor sertifikasi, tahun 2012 pada awal penerapan sertifikasi untuk guru, semua guru menyerahkan dokumen pelatihan, workshop dan lainnya.  

Kemudian berubah menjadi kegiatan PLPG dimana setiap guru diasramakan selama kurang lebih 14 hari untuk diberikan pembelajaran dan ujian sertifikasi.  

Kini berubah kembali menjadi PPG (program pelatihan guru) yang sifatnya tidak perlu diasramakan namun bolak - balik seperti mahasiswa kuliah dan menyesuaikan dengan kondisi di lingkungan sekolah.  Semua guru heboh, agar bisa lulus sertifikasi dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi terbaik.  

radarbengkuluonline.com
radarbengkuluonline.com

Begitu menggodanya tunjangan sertifikasi guru, hingga guru - guru yang belum memperoleh tunjangan sertifikasi berharap - harap ingin mendapatkannya.  

Masalah NUPTK terkadang menjadi bahan masalah,  karena guru yang bersangkutan belum memiliki NUPTK karena masa pengabdian belum mencapai 5 tahun di sekolah tertentu, meskipun di sekolah yang lainnya guru bersangkutan jika digabungkan masa kerjanya mungkin melebihi 5 tahun.  

Jadi apakah yang akan dikejar oleh seorang guru? pengabdian keilmuan untuk mencerdaskan bangsa? atau hal lain? Bagaimana kalau tunjangan sertifikasi benar - benar dicabut oleh pemerintah?  masihkah para guru - guru iklas untuk menjadi seorang guru?  Akankah gelar "pahlawan tanpa tanda jasa" benar - benar terjadi? 

Teman - teman semua, mumpung hari Guru Nasional, bagi teman - teman guru, ayo kita kembali kepada dasar tujuan kita sebagai guru.  Mari kita tingkatkan kemampuan diri kita sebagai guru dengan menggunakan tunjangan sertifikasi yang pemerintah berikan kepada kita.  Sadarkah kita dengan mendapatkan tunjangan sertifikasi dari pemerintah maka pola atau cara pengajaran kita menjadi lebih baik?

Mari kita berikan segala kemampuan kita kepada anak - anak didik kita untuk menjadi lebih baik dari hari ini.  Ingatlah, tahun 2040 Indonesia akan mengalami generasi emas, dimana anak - anak peserta didik kita saat ini akan menjadi pemimpin dimasa mendatang. 

Jika kita salah memberikan ilmu maka generasi emas itu akan hilang begitu saja, tanpa kita bisa nikmati keunggulan dari mereka Idealnya mereka menjadi pemimpin  Indonesia yang mampu berkontribusi pada dunia baik secara ekonomi, politik maupun sosial.  

Harapan saya pada tahun 2040 dimana anak - anak kita menjadi pemimpin negara ini maka Indonesia menjadi lokomotif ekonomi dunia sehingga apa yang dicita - citakan oleh pendiri negara ini benar - benar tercapai.

Selamat Hari Guru Nasional, 25 Nopember 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun