Mohon tunggu...
andini noviyanti
andini noviyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Andini novi yanti

Peserta KKN-DR 40. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Strategi Pemasaran Layanan Perpustakaan dalam Menghadapi Pandemi Covid-19

14 Agustus 2020   17:28 Diperbarui: 14 Agustus 2020   18:03 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Diawal tahun 2020 memunculkan suatu pandemi yaitu Covid-19 yang banyak memberikan dampak terhadap aktivitas normal yang dilakukan manusia, termasuk kegiatan perpustakaan yang selama ini berjalan. Aktivitas perpustakaan secara manual dihentikan untuk menghindari kontak langsung dengan pemustaka sebagai tindakan dalam pencegahan dan penularan Covid-19 disamping itu perpustakaan memerlukan strategi pemasaran untuk dapat dipandang sebagai salah satu dasar yang dipakai dalam menyusun perencanaan perpustakaan secara menyeluruh.

Dalam artikel ini memiliki tujuan untuk mendapat gambaran mengenai strategi pemasaran layanan perpustakaan dalam menghadapi pandemic Covid-19. Metode penelitian yang digunakan melalui studi literature terhadap konsep keilmuan yang terkait dalam ilmu perpustakaan. Strategi pemasaran layanan perpustakaan dituntut untuk bisa memberikan perubahan dimasa pandemi Covid-19 ini kearah yang lebih baik.

Setiap hubungan organisasi yang menyebabkan saling tukar menukar adalah pemasaran inti dari pemasaran. Dimana saling tukar menukar yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Banyak orang berpikir bahwa pemasaran adalah mengenai penjualan dan promosi, namun dalam pengertian baru pemasaran adalah tentang memuaskan kebutuhan pelanggan.

Bagi seseorang staff perpustakaan, tidak ada aktifitas pemasaran maka tidak ada pemakai, berarti tidak ada perpusatakaan. Ada tida tahap dalam memasarkan layanan perpustakaan yaitu:

1. Merencanakan strategi pemasaran.
2. Membuat bentuk layanan atau produk.
3. Implementasi rencana pemasaran dalam strategi pemasaran, salah satu factor utama untuk mengetahui siapa calon pemakai perpustakaan.

Inovasi layanan perpustakaan dalam menghadapi pandemic Covid-19. Akibat adanya pandemic Covid-19 banyak himbauan agar masyarakat tidak keluar rumah termasuk pekerja dan juga pelajar. Yang mana dunia saat ini sedang dilanda pandemic Covid-19 yang merupakan sebuah virus yang berasal dari wuhan, China. Merupakan himbauan agar para pekerja dan juga para pelajar melakukan kegiatan didalam rumah. Melalui himbauan tersebut memunculkan tagar-tagar baru seperti stayhome dan socialdistancing. Pandemi Covid-19 terdampak pada banyak hal, yang mana salah satunya yaitu perpustakaan. Perpustakaan tidak dapat memberikan layananya secara langsung, oleh sebab itu perpustakaan dapat beralih ke perpustakaan digital dengan menerapkan strategi yang telah dijalankan.

Perpustakaan dapat memberikan akses melalui website agar menggunakan layanan sebagaimana mestinya untuk memenuhi kebutuhan informasi seperti tugas kuliah. Dengan adanya pandemi ini, maka perpustakaan dapat mengambil peluang, seperti saat ini mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara sedang melakukan tugas kkndr yang mana sangat membutuhkan bantuan perpustakaan dalam memperoleh informasi melalui bahan pustaka atau sumber informasi lain untuk memenuhi keperluan dari tugas kkn-dr ini.

Di masa genting seperti saat ini, keberadaan perpustakaan pasti banyak dicari karena mahasiswa ataupun  masyarakat umum banyak yang membutuhkannya untuk mencari sumber informasi. Oleh karena itu, dengan adanya strategi pemasaran layanan perpustakaan yang sudah diterapkan dengan sesuai maka pepustaka akan lebih mudah dalam mengakses informasi dan juga terbantu untuk menyelesaikan tugas yang dikerjakan dirumah.

Memberikan infomasi penting terkait Covid-19 ketika pandemic ini ada, maka banyak perpustakaan baik itu fisik akan ditutup dan dialihkan ke perpustakaan digital. Strategi pemasaran layanan disini berfungsi untuk memasarkan jasa ataupun informasi dengan cara membuat perpustakaan keliling ataupun membuat perlombaan yang dilakukan ditiap perpustakaan, dapat memungkinkan perpustakaan secara tidak langsung akan dipasarkan atau lebih dikenal oleh banyak masyarakat karena aktivitas-aktivitas yang dilakukan.

Di Indonesia ataupun diluar negeri telah memaksimalkan komunikasi informasi dalam mengbangkan suatu inovasi terkait adanya pandemi ini. Misalnya dengan mengupdate kasus Covid-19 seperti jumlah kematian dan tertular, memberikan video yang disalurkan ke link youtube atau berita online yang terakurat dan isinya itu terjamin, contohnya seperti pencegahan, pentingnya social distancing.

Dengan adanya informasi tersebut maka dapat menambah pengetahuan pemustaka. Oleh sebab itu perpustakaan harus aktif dalam menjalankan inovasi ini. Selain informasi umum yang diberikan, perpustakaan juga harus menyediakan karya-karya ilmiah atau penelitian terkait dengan Covid-19. Di Negara lain sudah banyak menjalankan inovasi tersebut, akan tetapi perpustakaan di Indonesia tidak banyak memaksimalkan perpustakaan digitalnya untuk melakukan perubahan atau inovasi baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun