Mohon tunggu...
Andini Eka Lestari
Andini Eka Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

Saya adalah seorang mahasiswa di bidang pendidikan yang memiliki antusias, berdedikasi dan memiliki komitmen untuk terus berkembang dan mampu memberikan dampak positif terutama pada bidang pendidikan dengan latar belakang studi pendidikan ekonomi. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dan perlu diperhatikan, karena pendidikan yang baik akan menghasilkan generasi yang berkualitas. Saya terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan saya dalam berbagai aspek ekonomi, keuangan, perbankan dan pemberdayaan masyarakat. Selain pada aspek akademis, saya juga aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler serta kegiatan sukarelawan yang dapat memperluas wawasan saya terhadap tantangan pendidikan yang ada di masyarakat. Selama perjalanan pendidikan saya telah memperoleh pemahaman yang kuat tentang perekonomian, pengajaran dalam pendidikan, pentingnya pendidikan yang merata agar dapat menciptakan generasi yang berkualitas. Saya tertarik untuk terlibat dalam proyek yang berfokus pada inovasi dalam layanan pendidikan dan perekonomian. Saya berharap dapat menjadi kontributor yang baik untuk mencapai tujuan dalam meningkatkan pendidikan yang berkualitas dengan terus semangat belajar dan terus mengembangkan potensi diri.

Selanjutnya

Tutup

Money

Transaksi Pembelian Beralih ke QRIS? Semakin Mempermudah Atau Sebaliknya?

14 Maret 2024   12:20 Diperbarui: 14 Maret 2024   12:41 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Tetapi berbeda menurut Ferdian Eka Saputra dan Asniati Bahari dalam penelitiannya yang berjudul

"Analisis Determinan Dan Penggunaan Quick Respon Indonesia Standard Pada Pembayaran Digital" mengemukakan bahwa dengan adanya pembayaran melalui QRIS dapat memberikan berbagai macam hambatan bagi penggunanya, mulai dari hambatan adopsi pembayaran langka karena terdapat keraguan kepercayaan pengguna, kompleksitas sistem dan masalah privasi serta kurangnya keamanan. Adanya pembayaran digital menggunakan QRIS ini menurutnya dapat memberikan celah yang akan mengancam ekosistem ekonomi digital seperti ancaman peretasan dan pencurian data pribadi pengguna maupun kejahatan lainnya sehingga menghadirkan rasa cemas pada para penggunanya.

Jika dilihat dari beberapa persepsi masyarakat dan hasil penelitian terkait penggunaan pembayaran digital melalui QRIS dapat diartikan bahwa dengan adanya pembayaran QRIS memang mampu mempermudah transaksi pembayaran melalui berbagai aspek. Pertama aspek kepraktisan, dengan adanya pembayaran digital QRIS dapat dilakukan dengan cepat dan hanya dengan memindai kode QR yang mengurangi kebutuhan untuk membawa uang tunai atau kartu. Aspek keamanan, penggunaan pembayaran digital QRIS dapat meningkatkan keamanan pengguna yang lebih tinggi dibandingkan dengan uang tunai karena transaksi yang dilakukan dilindungi oleh pin dan enkripsi. Serta penggunaan QRIS dapat digunakan untuk di berbagai sumber pembayaran, sehingga memudahkan penggunanya.

Tetapi tidak dapat dipungkiri di sisi lain juga terdapat hambatan dalam penggunaan pembayaran digital QRIS tersebut, yakni dalam penggunaan QRIS tentunya memerlukan smartphone dan akses internet yang stabil sehingga tidak di seluruh wilayah dan tidak seluruh masyarakat memiliki ketersediaan smartphone dan internet yang stabil terutama di daerah terpencil. Kemudian juga terdapat biaya transaksi tersendiri ketika menggunakan pembayaran melalui digital QRIS dan tentu akan banyak celah atau peluang-peluang kejahatan sosial media, seperti peretasan dan pencurian data pribadi. Akan tetapi hal tersebut tentu telah ada pencegahan melalui adanya kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah terkait pembayaran digital tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun