Mohon tunggu...
Andini Okka W.
Andini Okka W. Mohon Tunggu... Guru - -Work for a cause not for an applause-

- a teacher, a humanist, and a lifetime learner -

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kuantum Fisika, String Theory, dan Vibrasi yang Serasi

26 Februari 2024   03:46 Diperbarui: 26 Februari 2024   05:39 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.peacequarters.com/wp-content/uploads/2017/03/mdmi0V1.png

Invisible String Theory

Saat masih SD, saya ingat pernah menonton sebuah film Mandarin yang dibintangi oleh Ricky Hui. Bagi yang umurnya seangkatan dengan saya, nama Ricky Hui pasti tidak asing. Dengan rambut khasnya yang mirip Bruce Lee dan berponi, penampilan Ricky Hui yang ikonik itu pasti akan abadi.

Saya lupa judulnya, namun salah satu adegan menampilkan Ricky Hui sedang dibuka indera ke enamnya oleh seorang wanita.

Setelah dibuka mata batinnya, Ricky Hui mampu melihat bahwa di tiap kaki manusia terdapat benang merah yang saling terhubung sama lain.

Ricky Hui kemudian mencari sosok wanita yang disukainya di tengah kerumunan orang.

https://1.bp.blogspot.com/-WS_5gqBOoJ0/TrnhfFMyEOI/AAAAAAAABSs/2Vgib3P-iaA/s1600/RickyHui001.jpg
https://1.bp.blogspot.com/-WS_5gqBOoJ0/TrnhfFMyEOI/AAAAAAAABSs/2Vgib3P-iaA/s1600/RickyHui001.jpg

Setelah menemukan sosok yang dimaksud, Ricky Hui melihat ternyata benang merah wanita itu terhubung ke pria lain. Segera ia mencari gunting, memotong benang merah si wanita, kemudian mengambil dan berusaha menali benang merah wanita yang terpotong ke benang merah di kakinya. Setelah berhasil menali, tiba-tiba si wanita melihat ke arahnya dan mulai tertarik kepada Ricky Hui.

Sungguh adegan yang sangat kocak dan terekam di otak saya karena uniknya.

Saat dewasa, baru saya tahu bahwa ternyata benang merah itu adalah mitos cerita rakyat dari China dan Jepang.

Dikenal juga dengan sebutan The Red Thread of Fate atau Invisible Red String Theory.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun