Mohon tunggu...
Andini Okka W.
Andini Okka W. Mohon Tunggu... Guru - -Work for a cause not for an applause-

- a teacher, a humanist, and a lifetime learner -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Secuplik Kisah Blessed to Bless

9 Juni 2023   09:04 Diperbarui: 9 Juni 2023   11:12 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya, rekan saya, Bu Yohana menjelaskan kepada petugas detail kejadian. Bu Yohana memberikan tas kecil milik gadis itu, yang terselip juga kartu pasien rumah sakit yang sama.

Bu Yohana menuliskan nomor telepon genggamnya di kertas, dan  agar si gadis menghubunginya bila ia sudah sadar. Kertas itu kemudian diselipkan di tas dan diserahkan ke petugas rumah sakit.

Kami menunggu dulu selama beberapa saat, berharap gadis itu sudah siuman saat kami meninggalkannya.

Selang beberapa saat, saya dan Bu Anik masuk ke ruang IGD untuk melihat kondisi terakhir gadis itu. Gadis itu tampak berusaha membuka kelopak matanya namun tidak bisa. Setidaknya kami lega karena melihat ia sudah mulai sadar.

Pelan-pelan kami pun berbicara dengannya. Kami meminta maaf kalau tidak bisa menungguinya lama. Kami berpesan bahwa tas dan sepeda motornya semuanya aman di tangan petugas. Tak lupa kami juga berpesan untuk segera menghubungi nomor di tasnya, bila dia sudah merasa lebih baik. Kelegaan kami semakin membucah mendengar dia merespon dengan berkata "Iya" dan "terima kasih". Sambil sedikit merapikan baju, membetulkan posisi dia tidur agar nyaman, dan memegangi tangannya. Saya dan Bu Anik berpamitan kepada gadis itu.

Sebelum meninggalkan ruang IGD, kami meninggalkan nomor kami untuk dihubungi petugas bila sewaktu-waktu diperlukan.


Di dalam mobil, kami semua terkesan dengan apa yang terjadi.

Perasaan campur aduk antara panik, bingung, dan takut. Begitulah kira-kira yang dirasakan keluarga pasien dan sopir ambulans di jalan, timpal saya.

Malamnya, Bu Yohana meneruskan pesan dari gadis yang kami tolong. Puji syukur, gadis itu sudah merasa lebih baik dan mengucapkan terima kasih telah ditolong oleh kami.

dok. pribadi
dok. pribadi

dok. pribadi
dok. pribadi
Lega sekali kami.  Pak Kris menambahkan melalui pesan singkat bahwa apa yang kami lakukan merupakan pengejawantahan aksi nyata dari tema graduation sekolah kami tahun ini : Blessed to Bless dan Reset. Diberkati untuk memberkati orang lain, sekalipun kita tidak mengenal. Sebagai wujud terima kasih dan perpanjangan berkat dari Tuhan. Reset atau atur ulang. Kita mengosongkan diri untuk kembali melakukan perbuatan yang berguna bagi sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun