Mohon tunggu...
Andini Serlia
Andini Serlia Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelajar

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Covid Membuatku Bangkit

30 September 2022   22:08 Diperbarui: 30 September 2022   22:16 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada tahun 2019 lalu duniaku rasa nya indah dan ceria,, hidup bebas tanpa ada halangan ataupun batasan. Di suatu pagi hari senin seperti biasa
aku mengenakan seragam biru putih bersiap untuk bersekolah dengan semangat untuk bertemu dengan teman teman dan belajar bersama sama. Aku berangkat
sekolah bersama teman saya Sri.

Jam menunjukkan pukul 06:45 wib Sri pun tiba di depan rumahku dan tidak lama dia memanggil namaku "Dinnn... yu berangkat" Setelah itu saya dan teman saya berangkat ke sekolah,,, kita berdua berjalan kaki sambil bercerita satu sama lain dan bercanda.

Waktu begitu cepat sehingga tak terasa tahun sudah hampir memasuki 2020. Tahun 2020 pun tiba,, awalnya baik baik saja sehingga aku masih bisa merasakan kebahagiaan yang seperti biasanya dan menikmati kebersamaan tanpa ada batasan sedikitpun, sehingga pada suatu ketika di saat sedang menjalani ujian ujian ada suatu bencana yang membuat dunia menjadi sangat  berbeda dari biasanya,, sekolah mengumumkan bahwa siswa/siswi harus melaksanakan pembelajaran di rumah. 

Saya berfikir mungkin hanya sementara,, akan tetapi harapan tidak sesuai dengan keinginan kita melaksanakan belajar di rumah cukup lama dengan peraturan kita tidak boleh bertemu dengan orang orang mau itu teman ataupun teman dekat.

Semakin lama saya merasa bosan dengan keadaan jika terus begitu karena itu bukan duniaku yang penuh peraturan dan batasan,, rasa semangat mulai memudar menikmati masa masa ujian sekolah secara mandiri sehingga tidak terasa  waktu perpisahan pun tiba namun berbeda cerita,, perpisahan yang kita alami sangat jauh berbeda kami tidak merasakan moment yang seharusnya berakhir dengan indah namun pada saat itu kita melaksanakan secara mandiri sehingga mengambil hasil ujian pun harus berjarak dan tidak boleh berlama lama berada di tempat keramaian.

Tak lama dari itu,, aku pun terpisah dari teman teman dan akupun melanjutkan sekolah dan mendaftarkan diri ke sekolah menengah atas dengan berharap keadaan akan seperti biasa walaupun dengan teman yang berbeda,, namun kenyataan tak seperti yang aku bayangkan.

Tahun 2020 aku mulai masuk sekolah dan duduk di kelas X namun,, awal yang seharusnya indah dan ramai tetapi saat itu aku masih melakukan secara di rumah dan bertemu teman baru melalu media telpon/zoom masa pengenalan sekolah yang seharusnya di laksanakan secara beramai ramai bertemu teman baru namun saat itu sekolah rasa nya seperti tidak mempunyai teman karena berkomunikasi secara online tidak seasik berkomunikasi secara nyata.

Saya merasa bosan dengan belajar  jika keadaan terus begitu,, aku tidak memahami sekolah dengan peraturan baru pada masa itu karena harus melakukan aktivitas baru dan tidak pernah aku alami mungkin semua orang juga begitu,, dunia rasa nya seperti tidak berarti karena tidak ada hal yang menyenangkan seperti sebelumnya dan tidak bisa berkomunikasi secara efektif karena buat bertemu pun kita harus menggunakan masker supaya wabah covid 19 itu tidak menyerang tubuh kita.

Akupun berfikir jika bermain di luar sebentar mungkin tidak akan terjadi apa apa ,,namun saat itu saya mencoba bermain dengan temanku. Aku terlalu menikmati bermain yang sudah lumayan cukup lama tidak saya rasakan dan akupun kesenangan hingga lupa dengan belajar,, hingga akhirnya aku tidak memikirkan belajar dan hanya terus mementingkan bermain sehingga waktu tidak terasa ujian tengah semester akan di mulai sedangkan aku tidak pernah memahami materi yang guru sudah sampaikan sebab aku tidak mengikuti belajar secara online yang akhirnya tidak mengerti apa yang harus aku kerjakan.

Mungkin saat itu guru guru yang lain masih memaklumi jika siswa/siswi tidak banyak yang mengerti tentang pelajaran di karena sekolah yang di laksanakan secara daring,, kendala handphone dan kuota ataupun sinyal yang tak bisa di kondisikan sehingga pada saat akan melakukan aktivitas belajar secara online tidak terlalu jelas dan tidak mudah buat di pahami.

Semakin lama aku semakin banyak bermain dan tidak tau waktu kapan waktu untuk belajar waktu bermain bahkan jam tidur pun tidak beraturan sehingga bangun selalu kesiangan dan tidak bisa mengisi absen pagi atau melakukan meeting zoom. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun