Mohon tunggu...
andika muhammad nuur
andika muhammad nuur Mohon Tunggu... direktur krapyak peduli sampah

konten tentang bagaimana pondok pesantren menyelesaikan permasalahan sampah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Krapyak Peduli Sampah Jadi Tuan Rumah dan Narasumber Utama dalam Acara "Studi Tiru Pengeloaan Sampah untuk Pesantren se-DIY"

4 Oktober 2025   09:15 Diperbarui: 4 Oktober 2025   08:39 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 20 Februari 2025, suasana di Pondok Pesantren Krapyak Yayasan Ali Maksum tampak berbeda dari biasanya. Sejak pagi, halaman Krapyak Peduli Sampah (KPS) dipenuhi tamu dari berbagai pesantren di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka datang dalam rangka mengikuti acara “Studi Tiru Pengelolaan Sampah untuk Pesantren se-DIY”, sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh Serikat Ekonomi Pesantren (SEP) bekerja sama dengan Danone Indonesia, Sinergi Ekosistem Pesantren (SEP), Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren), serta Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PWNU DIY.

Dalam kegiatan ini, Krapyak Peduli Sampah tidak hanya menjadi tuan rumah, tetapi juga didapuk sebagai narasumber utama. Acara tersebut turut dihadiri oleh Sares Namara, Manajer Public Affairs & Sustainability Danone Indonesia, yang memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah-langkah pesantren dalam mengelola sampah secara mandiri.

Pesantren Sebagai Pusat Edukasi Lingkungan

Dokumentasi Acara Studi Tiru (sumber:nstagram/krapyakpedulisampah)
Dokumentasi Acara Studi Tiru (sumber:nstagram/krapyakpedulisampah)
Acara ini bertujuan untuk mendorong lahirnya pesantren-pesantren ramah lingkungan yang memiliki sistem pengelolaan sampah berkelanjutan. Dalam sambutannya, perwakilan dari Serikat Ekonomi Pesantren (SEP) menegaskan bahwa pesantren memiliki potensi besar dalam membangun ekosistem ekonomi hijau. “Pesantren bukan hanya tempat menimba ilmu agama, tapi juga laboratorium sosial tempat praktik kehidupan berkelanjutan,” ujarnya.

Sementara itu, Sares Namara dari Danone Indonesia menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif ini. Ia menjelaskan bahwa Danone melihat peran pesantren sangat penting dalam menggerakkan perubahan perilaku masyarakat terhadap lingkungan. “Pesantren memiliki kekuatan moral dan sosial yang luar biasa. Ketika santri belajar mengelola sampah dengan bijak, mereka tidak hanya menjaga kebersihan, tapi juga menanamkan nilai tanggung jawab terhadap bumi,” tutur Sares dalam sambutannya.

Krapyak Peduli Sampah Sebagai Model Pesantren Mandiri

Sebagai tuan rumah, Andika Muhammad Nuur, Direktur Krapyak Peduli Sampah, membuka sesi utama dengan menjelaskan perjalanan panjang KPS dalam mengembangkan sistem pengelolaan sampah di pesantren. Ia memaparkan bahwa sebelum berdirinya KPS, Pondok Pesantren Krapyak menghadapi masalah besar: setiap hari memproduksi hingga dua ton sampah.

“Dulu, sampah di pondok hanya dikumpulkan dan dibuang ke luar tanpa pengelolaan. Dari situ kami mulai berpikir, bagaimana kalau kita kelola sendiri?” ungkap Andika.

Dengan dukungan penuh dari pihak pengasuh pondok, lahirlah Krapyak Peduli Sampah, gerakan santri yang berkomitmen menyelesaikan sampah “hari ini juga”. Prinsip itu kemudian dirumuskan dalam motto KPS yang terkenal: “Sampah Hari Ini, Selesai Hari Ini.”

Andika menjelaskan bahwa KPS menerapkan sistem pemilahan yang ketat sejak dari sumber. Sampah dibagi menjadi tiga kategori utama:

  1. Organik, seperti sisa makanan dan daun, yang diolah menjadi pupuk kompos dan biogas.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun