Mohon tunggu...
andika muhammad nuur
andika muhammad nuur Mohon Tunggu... direktur krapyak peduli sampah

konten tentang bagaimana pondok pesantren menyelesaikan permasalahan sampah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kunjungan Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga ke Krapyak Peduli sampah: Belajar Mengelola Lingkungan dengan Bijak

1 Oktober 2025   16:53 Diperbarui: 1 Oktober 2025   16:53 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi kunjungan Mahasiswa UIN ke Krapyak Peduli sampah (sumber:instagram/krapyakpedulisampah)

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga menilai pendekatan ini sangat relevan dengan visi kampus yang berkomitmen pada integrasi keilmuan dan keislaman. Pengalaman tersebut membuka wawasan bahwa ilmu pengetahuan tidak boleh terpisah dari nilai moral dan spiritual.

Harapan ke Depan

Kunjungan ini diakhiri dengan diskusi interaktif antara mahasiswa dan tim Krapyak Peduli Sampah. Banyak mahasiswa yang mengajukan pertanyaan seputar manajemen, tantangan, serta peluang replikasi model pengelolaan ini di kampus maupun lingkungan tempat tinggal mereka.

Andika Muhammad Nuur berharap mahasiswa tidak berhenti hanya pada kunjungan, tetapi juga mampu menginisiasi gerakan serupa. "Kalau pesantren bisa, kampus juga pasti bisa. Sampah bukan hanya soal teknologi, tetapi soal komitmen dan kebersamaan," ujarnya.

Dari kunjungan ini, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga membawa pulang pelajaran penting: bahwa menjaga bumi bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama. Melalui gerakan kecil seperti memilah sampah dan mengolahnya, mereka bisa turut serta dalam menyelamatkan lingkungan.

Penutup

Kunjungan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga pada 24 Oktober 2024 ke Krapyak Peduli Sampah adalah momentum pembelajaran lapangan yang penuh makna. Mereka tidak hanya menyaksikan praktik teknis pengelolaan sampah, tetapi juga meresapi nilai sosial, ekonomi, dan religius yang melandasinya.

Apa yang dilakukan Krapyak Peduli Sampah menunjukkan bahwa pesantren mampu menjadi laboratorium hidup bagi pendidikan lingkungan. Dengan komitmen yang kuat, gerakan ini dapat menginspirasi lebih banyak lembaga, termasuk perguruan tinggi, untuk bergerak bersama dalam merawat bumi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun