Isu lingkungan dan sampah semakin mendesak untuk ditangani, baik dalam lingkup masyarakat umum maupun di kalangan akademik dan pesantren. Salah satu langkah konkret menghadirkan solusi adalah melalui acara Bincang Berdaya dengan tema "Mengintegrasikan Fiqh Lingkungan dengan Pengelolaan Sampah yang Mandiri" yang digelar pada Kamis, 22 Mei 2025 di Teatrikal FDK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.Acara ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Andika Muhammad Nuur, Direktur Krapyak Peduli Sampah sekaligus pelopor gerakan pengolahan sampah mandiri di Pondok Pesantren Krapyak, dan Fathan Darmawan, Ketua Climate Warriors yang merupakan komunitas penggiat lingkungan di kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Acara dipandu oleh moderator Muhammad Fahmi.
Krapyak Peduli Sampah dan Peran Andika Muhammad Nuur
Krapyak Peduli Sampah merupakan komunitas yang lahir dari keprihatinan atas menumpuknya sampah di lingkungan pesantren. Di bawah kepemimpinan Andika Muhammad Nuur, komunitas ini berhasil menurunkan produksi sampah dari 2 ton per hari menjadi hanya sekitar 100 kg per hari melalui prinsip sederhana namun mendalam: "Sampah hari ini selesai hari ini."
Fiqh Biah: Perspektif Islam dalam Merawat Lingkungan
Al-Qur'an menegaskan dalam Surah Al-A'raf ayat 56:
"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah (Allah) memperbaikinya."
Rasulullah juga bersabda:
"Kebersihan adalah bagian dari iman." (HR. Muslim)
Dalam perspektif maqid al-syar'ah, menjaga lingkungan selaras dengan tujuan syariat, khususnya dalam aspek if al-nafs (menjaga jiwa) dan if al-b'ah (menjaga lingkungan). Lingkungan yang bersih dan sehat adalah syarat utama keberlangsungan hidup manusia. Kitab-kitab klasik seperti Ihya' Ulumuddin karya Imam al-Ghazali pun menyinggung pentingnya manusia menjaga titipan Allah berupa alam semesta.
Climate Warriors: Suara Lingkungan dari Kampus
Sementara itu, Fathan Darmawan, Ketua Climate Warriors, mewakili suara mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang peduli terhadap isu iklim dan sampah. Climate Warriors selama ini aktif dalam kampanye ramah lingkungan, edukasi publik, serta praktik nyata pengelolaan sampah di kampus.
Kehadiran Fathan dalam forum ini membuka ruang sinergi antara dunia pesantren dan dunia kampus. Harapannya, Krapyak Peduli Sampah dan Climate Warriors dapat bekerja sama dalam program edukasi, riset, dan praktik pengolahan sampah yang terintegrasi. Sinergi ini juga diharapkan melahirkan gerakan lingkungan yang lebih luas dan berkelanjutan di masyarakat.
Harapan dari Acara
Moderator Muhammad Fahmi menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar diskusi teoritis, melainkan pijakan awal kolaborasi. Melalui forum ini, diharapkan terjalin kerja sama konkret antara UIN Sunan Kalijaga dan Krapyak Peduli Sampah dalam mengembangkan model edukasi dan praktik pengelolaan sampah berbasis fiqh lingkungan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI