TAHLILAN UNTUK UMAT BUKAN MUSLIM
Di kompleks perumahan tempat saya tinggal, warganya saling kenal walaupun jarang berjumpa karena punya kesibukan masing masing. Jika ada acara penting bagi umat muslim misalkan ada kematian atau munggahan, sedekahan " sering diadakan pengajian sekaligus tahlilan, membaca Surat Yasin dan doa doa berkaitan lainnya ".
Karena saling kenal walaupun jarang berjumpa, jika ada acara munggahan, tahlilan dan lainnya yang juga diadakan baca Surat Yasin, teman teman non muslim ( maaf ada yang Kristiani dan Hindu ) hadir sebagai sesama warga kompleks. Mereka yang bukan muslim biasanya hadir sampai acara tahlilan selesai, menyimak.
Minggu lalu ada tetangga yang meninggal dunia di kompleks perumahan, seperti biasanya ada acara tahlilan, kadang sebagai tetangga ada juga warga non muslim yang hadir dalam acara tahlilan itu ( saat tahlilan tiga hari atau tujuh hari yang meninggal ), saya kok jadi ingat lagi mengenai kerukunan warga di kompleks teman kerja saya dulu, yang juga sering mengadakan tahlilan atau Baca Yasin dalam acara penting di komples tempat tinggalnya, juga dihadiri warga yang bukan muslim, karena tetanggaan.
Ketika saya berbagi cerita mengenai hidup rukun antar warga dan umat di kompleks tempat tinggal saya, jika ada acara berkaitan dengan kematian warga muslim, biasa semua warga diberitahu, diundang. Wargaa yang bukan muslim kadang ikut hadir, dan mereka tahu itu acara umat muslim, mereka yang bukan muslim hadir dan ikut selama acara tahlilan berlangsung, tetapi tidak ikut tahlilan. Tidak ada persoalan, warga rukun dan damai.
Nah cerita teman saya lain lagi, di komplekss tempat dia tinggal di Cengkareng, sama sering mengadakan acara pengajian dan tahlilan, timbul sedikit persoalan ketika istri teman saya itu jatuh sakit cukup lama dan dirawat di RS, tetangganya warga kompleks ditempat teman saya di Cengkareng itu, mengadakan acara syukuran ketika istrinya pulih dari sakit, mengundang warga kompleks untuk hadir di rumahnya untuk acara syukuran istrinya sehat dari sakit.
Tuan rumah yang mengundang itu ( maaf ) umat Kristiani, dan ketika sudah kumpul ramai dirumah yang mengundang malam hari bada magrib, ternyata tuan rumah meminta didoakan ( seperti umat muslim biasa dilakukan di komplek itu, tahlilan bisa jadi ), mungkin karena dia sering ikut acara tahlilan.
Teman saya itu dan teman temannya yang diundang ( umumnya muslim ) sempat tercengang, lah pie, bagaimana ini. Cuma katanya supaya tidak mengecewakan yang mengundang, akhirnya komandan yang dituakan dalam undangan itu syukuran itu mengajak hadirin untuk melakukan doa juga, cuma dia, si teman itu tidak menceritakan lagi seperti apa doa dilakukan.......saya pun tidak tanya tanya lagi ketika itu.
Bagaimana jika hal itu terjadi dilingkungan saudara....jadi kepingin tahu juga neh.
Tulisan ini tidak bermaksud apa apa, cuma ada rasa penasaran saja dan berbagi pengalaman nyata, agar saya dan mungkin yang lain untuk tetap rukun sesama warga kompleks perumahan.
Cerita ini tadi pagi sempat juga publish di status saya di facebook, maaf bagi yang sudah membacanya
Terimakasih atas masukannya. Salam sukses dari Jakarta, selamat liburan akhir pekan.