Kita menyembunyikannya di dalam tanah dan hujan yang sedikit membasahinya.
Matahari bersinar di atasnya dan tunas-tunas ramping kecil bermunculan dan tumbuh dan betapa ajaibnya pertumbuhan itu!
Kekuatan, daya, kapasitas yang dengannya tunas kecil yang lemah sehingga dapat digigit cacing kecil dengan sekali jentikan rahangnya, mengekstraksi dari bumi, udara dan air berbagai elemen yang telah dikatalogkan dengan sangat cermat.
Yang dengannya ia bertambah tinggi dan naik tanpa terasa ke langit.
Yang satu tumbuh menjadi tangkai yang ramping, rapuh dan lemah.
Teksturnya lembut seperti rumput liar biasa.
Yang lain menjadi semak yang kuat dari serat kayu, bersenjata duri dan cukup kokoh untuk menentang angin.
Yang ketiga menjadi pohon yang lembut, yang rentan terhadap embun beku dan dipandang rendah oleh seluruh hutan.
Sementara yang lain menyebarkan lengannya yang kasar dan tidak peduli pada embun beku atau salju yang selama berbulan-bulan terhampar di sekitar akarnya.
Tetapi lihatlah!
Dari tanah yang berwarna cokelat dan busuk, udara yang tak berwarna dan tak kasat mata dan air hujan yang jernih, kimia benih telah menghasilkan warna-warn dengan empat corak hijau yang berbeda.
Yang mewarnai daun-daun yang tumbuh di musim semi pada tanaman, semak, dan pohon kita.
Kemudian muncul bunga-bunga berwarna cerah.
Keindahan bunga anyelir
Rona merah apel yang ranum dan warna oranye jeruk yang cemerlang.
Dari mana datangnya warna daun dan bunga tersebut?
Melalui proses kimia apa mereka diekstraksi?