Betapa menghancurkan dan membebani pikiran.
Ketakutan
Kengerian
Mungkin kegelapan itu abadi dan hari itu mungkin tidak akan pernah kembali.
Mungkin pernah terlintas dalam benaknya
Kegelapan pekat menutupinya seperti tembok! Â
Lalu apa yang dapat mengembalikannya pada kesukaan
Energi
Aktivitas
Dengan dunia agung yang telah disebarkan Tuhan di sekelilingnya yang mungkin akan lenyap dalam kegelapan?
CAHAYA mengembalikannya pada dirinya sendiri dan pada alam yang tampaknya telah hilang baginya.
Oleh karena itu
Wajar saja jika manusia purba menganggap cahaya sebagai prinsip keberadaan mereka yang sesungguhnya yang tanpanya hidup hanya akan menjadi kelelahan dan keputusasaan yang terus-menerus.
Kebutuhan akan cahaya dan energi kreatif yang sesungguhnya
Dirasakan oleh semua manusia.
Tidak ada yang lebih mengkhawatirkan bagi mereka selain ketidakhadirannya.
Cahaya menjadi Keilahian pertama mereka yang sinarnya bersinar ke dalam kegelapan menyebabkan manusia dan seluruh Alam Semesta muncul darinya.
Demikianlah semua penyair yang membayangkan Kosmogoni bernyanyi.
Demikianlah dogma pertama Orpheus, Musa dan para Teolog.
Cahaya adalah Ormuzd yang dipuja oleh orang Persia dan Kegelapan adalah Ahriman asal mula semua kejahatan.