Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kata Macrobius

21 September 2025   19:21 Diperbarui: 21 September 2025   19:21 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Lingkup bulan yang terendah dan paling dasar bagi tubuh ilahi adalah yang pertama dan tertinggi bagi tubuh terestrial.

Tubuh bulan di sana yang diasumsikan oleh jiwa
Seolah-olah endapan materi surgawi Merupakan substansi pertama dari materi hewani.

Tubuh surgawi
Surga
Bintang
Elemen Ilahi lainnya
Selalu bercita-cita untuk bangkit.

Jiwa yang mencapai wilayah yang dihuni oleh kefanaan, cenderung menuju tubuh terestrial dan dianggap mati.

Janganlah seorang pun, kata Macrobius terkejut bahwa kita begitu sering berbicara tentang kematian jiwa ini yang masih kita sebut abadi.  

Ia tidak dibatalkan atau dihancurkan oleh kematian tersebut tetapi hanya dilemahkan untuk sementara waktu dan dengan demikian tidak kehilangan hak prerogatif keabadiannya karena setelah itu terbebas dari tubuh.

Ketika telah dimurnikan dari noda-noda buruk yang diderita selama hubungan itu Ia ditegakkan kembali dalam semua hak istimewanya dan kembali ke tempat tinggal keabadiannya yang bercahaya.

Saat kembali, ia memulihkan ke setiap bidang yang dilaluinya
Nafsu dan kemampuan duniawi yang diterima darinya.

Akhirnya..
Terbebas dari semua itu
Ia memasuki alam kedelapan atau Surga tertinggi dengan telanjang dan murni.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun