Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kata Macrobius

21 September 2025   19:21 Diperbarui: 21 September 2025   19:21 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Jiwa-jiwa yang menjadi korban nafsu birahi mereka
Tertarik sedikit demi sedikit ke wilayah dunia yang lebih rendah
Hanya oleh beban pikiran dan keinginan duniawi semata.

Jiwa yang sama sekali tidak berwujud Tidak serta merta menginvestasikan dirinya dengan selubung kasar tubuh.

Tetapi sedikit demi sedikit
Melalui perubahan yang berurutan dan tidak terasa dan sebanding dengan semakin jauhnya ia menjauh dari substansi sederhana dan sempurna tempat ia tinggal pada awalnya.

Ia pertama-tama mengelilingi dirinya dengan tubuh yang terdiri dari substansi bintang-bintang dan setelah itu
Saat ia turun melalui beberapa bidang dengan materi eterik yang semakin kasar sehingga secara bertahap turun ke tubuh duniawi dan jumlah degradasi atau kematiannya sama dengan jumlah bidang yang dilaluinya.  

Galaksi melintasi Zodiak di dua titik yang berlawanan.
Cancer dan Capricorn, titik tropis dalam lintasan matahari yang biasa disebut Gerbang Matahari.

Kedua tropis ini, bersesuaian dengan konstelasi pada zamannya dengan Gemini dan Sagitarius sebagai akibat dari presesi ekuinoks.

Namun tanda-tanda Zodiak tetap tidak berubah dan Bima Sakti bersilangan di tanda-tanda Cancer dan Capricorn meskipun tidak di konstelasi tersebut.

Melalui gerbang-gerbang ini, jiwa-jiwa seharusnya turun ke bumi dan naik kembali ke Surga.

Cancer adalah gerbang pertama
Karena jiwa-jiwa turun melalui gerbang itu ke bumi.

Capricorn adalah yang terakhir
Karena melalui gerbang itu mereka naik kembali ke tempat-tempat keabadian mereka
Menjadi Dewa-Dewa.

Dari Bima Sakti
Bercabanglah rute menuju wilayah kekuasaan Pluto.
Hingga mereka meninggalkan Galaksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun