Mohon tunggu...
ANDI FIRMANSYAH
ANDI FIRMANSYAH Mohon Tunggu... Guru - Guru yang Belum Tentu Digugu dan Ditiru

Hanya Seorang Marhaen yang menyenangi bidang Geopolitik, Sejarah dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perang Kognitif

31 Oktober 2023   20:27 Diperbarui: 31 Oktober 2023   21:17 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dengan meluasnya penggunaan media sosial dan teknologi perangkat pintar, hal ini dapat membuat suatu negara menjadi masyarakat yang tidak stabil dan rentan terhadap serangan semacam ini.

Selain menyebarkan informasi palsu atau berita palsu, meretas dokumen rahasia pemerintah dan mempublikasikannya ke media sosial juga terkadang dapat mencapai tujuan perang kognitif. Termasuk akun media sosial palsu dan "bot" bisa meningkatkan dinamika ini.

Kemampuan kognitif kita juga mungkin melemah karena media sosial dan perangkat pintar karena dapat meningkatkan bias kognitif dan kesalahan pengambilan keputusan bawaan.

Keuntungan dalam perang kognitif diberikan kepada orang yang bergerak terlebih dahulu dengan memilih waktu,  tempat dan cara penyerangan yang tepat. Perang kognitif dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai vektor dan media.  

Keterbukaan platform media sosial memungkinkan musuh dengan mudah menargetkan individu, kelompok tertentu, dan publik melalui pesan sosial, pengaruh media sosial, pelepasan dokumen secara selektif, berbagi video, dan lain-lain.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun