Mohon tunggu...
Andi Firmansyah
Andi Firmansyah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang pendidik yang bertugas di Tanjung Balai Karimun Prov. Kepri Aktif menulis di beberapa forum yang berkaitan dengan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bertahanlah Demi Anak-anak

13 April 2015   17:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:09 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tak jarang kita mendengar suami –isteri yang telah kehilangan keharmonisan memilih untuk bertahan”demi anak-anak”. Bukan dalih yang tanpa alasan ternyata.

The American Journal of Public Health melaporkan bahwa perceraian orang tua bisa menurunkan pengaharapan hidup anal-anak mereka. Kemungkinan terjadinya kematian dini meningkat 44 persen bagi anak-anak di bawah dua puluh satu tahun yang orang tuanya bercerai. Anak-anak yang orang tuanya bercerai kemungkinan  besar juga akan bercerai dengan pasangannya kelak bila mereka menikah.

Dalam buku Life Without Father, David Popenoe menyatakan bahwa 70 persen narapidana yang menanggung hukuman jangka panjang dibesarkan di dalam keluarga tanpa ayah. Begitu juga 60 persen pemerkosa dan 72 persen pembunuh remaja.

Segala perkara dalam keluarga, terlebih perceraian, tentu berdampak bagi kesejahteraan anak-anak. Tentu saja, kehadiran anak-anak semestinya juga bukan sekedar dijadikan benteng terakhir untuk mempertahankan pernikahan. Benteng utama yang harus ditegakkan tidak lain adalah Kasih sayang anatar suami –istri itu sendiri. Anak-anak pun hadir di tengah lingkungan yang siap melimpahi dan meneguhkan mereka dalam kasih sayang. Anak-anak memberi kesempatan bagi suami-isteri untuk memperluas dan memperkaya ungkapan cinta mereka.

“Demi anak-anak” seyogyanya bukanlah alasan untuk mencegah perceraian tapi hendaknya menjadi dorongan untuk memperoleh keharmonisan.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun