Mohon tunggu...
andiaryona
andiaryona Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Buat Ruang Publik Kota Hidup 24 Jam

30 September 2015   21:08 Diperbarui: 30 September 2015   21:33 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika orang lagi GALAU-GILA-MERANA(GEGANA) dalam kehidupannya baik itu masalah dalam keluarga besar maupun masalah  percintaan.  dalam hal itu orang tersebut membutuhkan sebuah tempat untuk melepas semua masalah yang dialaminya dengan mencari ruang publik yang bisa membuatnya bahagia selama 24 jam . tapi pemerintah kota di indonesia belum mampu menyediakan ruang publik seperti itu . di zaman modern ini banyak orang yang bekerja kantoran sampai tengah malam untuk melepas semua penaknya pasti dia sangat membutuhkan ruang publik yang hidup 24 jam yang aman dan nyaman. kadang kita berpikir seandainya pemerintah membuka ruang publik kota yang aman dan nyaman untuk para generasi muda, agar tidak lagi menyia-nyiakan waktunya dengan bermain game di warnet . contohnya saja di kota makassar, pemerintah menyediakan Pantai Losari sebagai ruang publik tapi ketika kita pergi dari sana kita tidak merasa nyaman karena adanya pengamen.

PENGAMEN MAKASSAR KADANG MEMBUAT TIDAK NYAMAN

mungkin anda berpikir saya adalah orang jahat karena telah menghalangi mata pencahariannya tapi anda salah karena saya pernah bertanya kepada 10 orang , ke sepuluhnya menjawab ''cukup menganggu saya'' di karenakan kita membayar rp 2000 setiap pengamen yang datang dan jika kita tidak membayarnya maka pengamen tersebut memaksa , coba saja bayangkan kalo 10 pengamen yang datang pada kita berapa banyak yang kita keluarkan demi datang ke ruang publik kota yang katanya gratis . mungkin anda menyalakan pengamennya tapi anda salah . yang kita perlu salahkan di situ adalah pemerintah kota yang tidaak berusaha menertibkan pengamen dan memberinya pekerjaan yang layak. seperti pengamennya menjadi penjual merchendaise yang modalnya dari pemerintah kota . banyaknya pengamen di pantai losari membuat pengunjung berpikir 2x untuk datang karena mengeluarkan biaya . oleh karena itu  banyak orang lebih memilih fly over.............

FLYOVER JADI TEMPAT NOKRONGKU ( RUANG PUBLIK KOTA TERAMPAS )

karena tidak nyaman dengan pantai losari maka banyak generasi muda lebih memilih flyover menjadi ruang publiknya sendiri , dan coba bayangkan jika 100 kendaraan di flyover berhenti maka dapat menyebabkan kemacetan , coba siapakah yang kita salahkan akan tidak tersedianya ruang publik kota , apakah! pengamen atau yang nonkrong di flyover jawabannya adalah pemerintah kota sendiri yang tidak mau menertibkan pengamen dan memberikan pekerjaan yang layak . bukan hanya dapat menyebabkan kemacetan  tapi bisa juga menghilangkan nyawa generasi muda kita .

BENTENG ROTTERDAM

mungkin cuma benteng rotterdam saja menjadi ruang publik kota yang nyaman buatku karena biaya masuk di sana cuma rp 2000 dan kita bisa berwisata sejarah di sana walaupun tidak 24 jam . mungkin cuma khayalanku saja membuat hidup ruang publik selama 24 jam . semoga  hhd2015 pemerintah tata kota DAN kemenpupr mendengarku untuk membuatkan ruang publik nyaman dan aman selama 24 jam.

 

GENERASI MUDA MEMBUTUHKAN RUANG PUBLIK NYAMAN DAN AMAN

                                          DARI : ANDI ARYONA

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun