Mohon tunggu...
Andiana ZahwaSalsabila
Andiana ZahwaSalsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa dari program studi Ilmu Ekonomi. Saya betah banget berlama-lama di air, karena renang bukan sekedar hobi untuk saya, tetapi itu adalah cara saya untuk melepas stress dan merasa bebas

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menyelamatkan Kota dari 5 Ancaman

27 September 2025   07:28 Diperbarui: 27 September 2025   07:28 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Urbanisasi adalah fenomena yang tidak bisa dibendung. Setiap tahun, ribuan hingga puluhan ribu orang pindah ke kota besar untuk mencari pekerjaan atau pendidikan. Namun, tidak semua mampu membeli atau menyewa rumah layak. Akibatnya, permukiman kumuh tumbuh subur. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 mencatat sekitar 7% rumah tangga perkotaan tinggal di kawasan kumuh. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan dan kualitas hidup, tetapi juga memicu masalah sosial seperti kriminalitas.

Strategi saya adalah mendorong pembangunan rumah susun sederhana untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Rumah susun lebih hemat lahan dibanding perumahan tapak, dan bisa dilengkapi dengan fasilitas umum yang memadai. Selain itu, revitalisasi kawasan kumuh harus dilakukan dengan pendekatan partisipatif, artinya masyarakat dilibatkan dalam perencanaan dan pelaksanaan, bukan sekadar digusur.

Untuk mendukung hal ini, pemerintah kota bisa bermitra dengan swasta dalam skema public-private partnership. Swasta diberi insentif untuk membangun hunian terjangkau, sementara pemerintah memastikan aturan tata ruang tidak dilanggar.

4. Lapangan Kerja

Kota besar adalah pusat ekonomi, tapi ironisnya, pengangguran tetap tinggi. Tingkat pengangguran terbuka di perkotaan tercatat sekitar 5,79% pada 2024 (BPS). Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi kota belum cukup inklusif untuk menyerap tenaga kerja yang ada. Banyak anak muda lulus kuliah atau sekolah menengah, tetapi tidak segera mendapat pekerjaan.

Strategi saya adalah memperkuat UMKM dan ekonomi kreatif. UMKM adalah tulang punggung ekonomi lokal, dan terbukti lebih tahan terhadap krisis dibanding perusahaan besar. Pemerintah kota bisa memberikan akses modal dengan bunga rendah, pelatihan digital marketing, hingga membuka akses pasar melalui event atau platform daring.

Selain itu, investasi harus diarahkan pada sektor padat karya, bukan hanya padat modal. Misalnya, industri manufaktur ringan, logistik, atau pariwisata. Kota juga harus menyiapkan kawasan khusus ekonomi kreatif, di mana anak muda bisa mengembangkan ide-ide bisnis mereka dengan dukungan inkubator bisnis dan akses internet gratis.

5. Kualitas Udara dan Perubahan Iklim

Kualitas udara adalah masalah yang sering luput dari perhatian, padahal dampaknya besar terhadap kesehatan masyarakat. WHO tahun 2022 melaporkan bahwa Jakarta termasuk kota dengan kualitas udara yang buruk, dengan polusi PM2.5 jauh melebihi ambang batas aman. Polusi ini sebagian besar berasal dari kendaraan bermotor dan aktivitas industri.

Strategi yang saya rancang adalah memperluas ruang terbuka hijau minimal 30 persen dari luas kota. Taman kota, jalur hijau, dan hutan kota bukan hanya memperindah, tapi juga berfungsi sebagai paru-paru kota. Selain itu, penggunaan kendaraan listrik harus didorong dengan memberikan insentif pajak, subsidi, atau membangun lebih banyak stasiun pengisian baterai.

Untuk industri, aturan emisi harus lebih ketat. Kota tidak boleh kompromi terhadap perusahaan yang merusak lingkungan. Namun, kebijakan ini harus disertai dukungan teknologi agar industri bisa beralih ke sistem yang lebih ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun